Ekosistem bagi perusahaan rintisan HICOOL di Beijing telah membina 16 perusahaan unicorn dan 127 perusahaan yang menggunakan teknologi khusus dan mutakhir untuk menghasilkan berbagai produk baru dan unik.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – HICOOL, sebuah ekosistem bagi perusahaan rintisan (startup) yang dibuka di Beijing pada 2020 untuk mendukung bakat wirausaha, menyaksikan visi awalnya menjadi kenyataan.
Selama lima tahun terakhir, HICOOL telah membina 16 perusahaan unicorn dan 127 perusahaan yang menggunakan teknologi khusus dan mutakhir untuk menghasilkan berbagai produk baru dan unik. Sementara itu, HICOOL juga menarik 32.000 individu yang berwirausaha dan 24.000 proyek dari 145 negara dan kawasan di seluruh dunia.
Maka dari itu, HICOOL mengundang para wirausahawan global untuk berkumpul di Beijing, menampilkan upaya ibu kota China tersebut untuk menjadi pusat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi internasional serta pusat talenta tingkat tinggi.
Sebagai salah satu perusahaan unicorn yang berdiri dari HICOOL, Agile Robots dari Munich, Jerman, berpartisipasi dalam Kompetisi Kewirausahaan Global (Global Entrepreneurship Competition) HICOOL 2022 dan berhasil meraih penghargaan. Dengan dukungan dari berbagai level lembaga pemerintahan di Beijing, perusahaan tersebut mendirikan sebuah pabrik mutakhir yang mencakup area seluas hampir 5.300 meter persegi di daerah pinggiran Distrik Shunyi.
“Kami berevolusi dari sebuah tim kecil yang hanya beranggotakan 10 orang menjadi perusahaan teknologi tinggi yang diakui secara global dengan tenaga kerja yang melebihi 2.800 karyawan, dengan valuasi pasar lebih dari 3,5 miliar dolar AS dan penjualan tahunan melampaui 1 miliar yuan,” tutur Chen Wei, wakil manajer umum perusahaan tersebut.
Chen pun menambahkan bahwa perusahaan tersebut saat ini memiliki lebih dari 100 paten serta dapat melakukan penelitian dan pengembangan independen untuk teknologi-teknologi inti.
Sorotan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kewirausahaan Global (Global Entrepreneur Summit) HICOOL 2024, yang diselenggarakan pada 23 hingga 25 Agustus, adalah fokus pertemuan tersebut pada kekuatan produksi baru yang berkualitas, menciptakan platform untuk memberdayakan perusahaan rintisan yang berbasis teknologi, serta mendorong inovasi melalui penciptaan nilai (value creation).
Pertemuan tahun ini menarik perhatian luas dari para wirausahawan China dan asing. Sebanyak 9.700 pelaku usaha berprestasi serta 7.406 proyek kewirausahaan dari 124 negara dan kawasan turut berpartisipasi dalam kompetisi kewirausahaan global tahun ini selama penyelenggaraan KTT tersebut, dengan proyek-proyek luar negeri menyumbang 63 persen dari total keseluruhan.
“Beijing sangat dinamis dan penuh dengan inovasi,” kata Zhang Xujia, pendiri QL Biopharm sekaligus pemenang hadiah pertama di kompetisi tahun ini.
Berspesialisasi dalam produksi obat protein rekombinan menggunakan Escherichia coli, Zhang mengatakan bahwa QL Biopharm didirikan di Zhongguancun Life Science Park, di mana perusahaan tersebut memelopori biofarmasi inovatif untuk penyakit gangguan metabolik kronis.
Perusahaan tersebut juga membangun sebuah platform penting untuk inovasi independen, dengan berbagai teknologi, termasuk teknologi untuk obat yang efeknya bertahan lama dan teknologi protein fusi, semuanya mencapai posisi terdepan di kancah global, imbuh Zhang.
Rafael Suchan, wirausahawan asal Jerman sekaligus pendiri Vastalta Circular Technology (Beijing) Co., Ltd., berhasil menjadi pemenang hadiah ketiga di kompetisi tahun ini, yang mengapresiasi ekosistem inovasi China yang inklusif dan terbuka bagi para wirausahawan.
“Mendirikan perusahaan kami di Beijing memberi kami kesempatan unik untuk menjembatani celah antara keunggulan teknik Jerman dan potensi pasar China yang luas. Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi sirkular Beijing serta antusias dengan peluang-peluang yang tersedia,” katanya.
Sementara itu, Wang Xiaodong, pendiri BeiGene, sebuah perusahaan biofarmasi yang mengembangkan dan mengomersialkan sejumlah obat kanker, menjelaskan mengapa kewirausahaan penting di KTT tersebut dengan menggunakan serangkaian data.
“Dahulu, hanya sekitar 10.000 orang di China yang mampu membeli obat kanker tertentu. Namun, berkat munculnya perusahaan-perusahaan lokal, jumlah itu melonjak menjadi 1 juta. Itulah inti dari kewirausahaan,” kata Wang.
*1 dolar AS = 15.554 rupiah
**1 yuan = 2.179 rupiah
Laporan: Redaksi