Tanaman bunga matahari “menari” selama proses pertumbuhannya agar tidak menutupi bunga matahari lainnya dan memaksimalkan penyerapan sinar matahari.
Yerusalem (Xinhua/Indonesia Window) – Tim peneliti dari Israel dan Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa tanaman bunga matahari “menari” selama proses pertumbuhannya agar tidak menutupi bunga matahari lainnya dan memaksimalkan penyerapan sinar matahari, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Universitas Tel Aviv (Tel Aviv University/TAU) pada Senin (19/8).
Menurut studi-studi sebelumnya, ketika bunga matahari ditanam secara berdekatan dan saling menutupi, bunga itu akan tumbuh dengan pola zig-zag, bergerak maju dan mundur, agar tidak saling menutupi dan mengoptimalkan paparan sinar matahari, sehingga meningkatkan fotosintesis kolektif.
Dalam studi terbaru tersebut, tim peneliti dari TAU dan Universitas Colorado Boulder mengeksplorasi bagaimana bunga matahari ‘mengetahui’ cara untuk tumbuh yang dapat memaksimalkan penyerapan sinar matahari bagi seluruh kelompoknya.
Para peneliti menanam bunga matahari di sebuah area dengan kepadatan tinggi, memotret pertumbuhannya setiap beberapa menit, dan menyusun foto-foto menjadi video time-lapse.
Melalui kuantifikasi dan simulasi komputer, tim peneliti tersebut mendemonstrasikan bahwa pergerakan acak ini membantu bunga matahari untuk secara kolektif tidak saling menutupi.
Para peneliti mengamati bahwa rentang ‘gerakan’ bunga matahari sangat bervariasi, mulai gerakan minimal sampai pergerakan hingga dua sentimeter ke berbagai arah setiap beberapa menit.
Para peneliti menyimpulkan bahwa bunga matahari menggunakan gerakan-gerakan yang kecil dan lambat serta besar dan cepat untuk menemukan pengaturan optimal bagi kelompoknya.
Mereka menemukan bahwa jika rentang pergerakan bunga matahari lebih kecil atau lebih besar, kondisi di mana bunga-bunga saling menutupi akan mengalami peningkatan, sementara fotosintesis akan berkurang.
Para peneliti mengibaratkan perilaku tersebut seperti pesta dansa yang ramai, di mana para penari bergerak untuk menciptakan ruang tanpa mengganggu satu sama lain.
Studi itu dipublikasikan di jurnal Physical Review X. Para peneliti mengatakan bahwa mereka menjawab sebuah pertanyaan ilmiah lama mengenai tujuan pergerakan alami dari bunga matahari yang dikenal sebagai sirkumnutasi.
Laporan: Redaksi