Menlu Rusia sebut mustahil berdialog dengan Ukraina usai serangan ke Kursk

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghadiri Forum Diplomasi Antalya di Antalya, Turkiye, pada 1 Maret 2024. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Seluruh proses dalam kerangka konferensi terkait Ukraina di Swiss tidak dapat diterima oleh Rusia karena “hal itu adalah upaya mempromosikan formula Zelensky sebagai sebuah ultimatum.”

 

Moskow, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) –  Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan apa pun dengan Ukraina setelah negara tersebut menyerang wilayah Kursk di perbatasan Rusia, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov pada Senin (19/8).

“Presiden menegaskan bahwa setelah serangan di wilayah Kursk, pembicaraan apa pun tidak mungkin dilakukan,” kata Lavrov dalam wawancara dengan media lokal.

Sementara itu, dia membantah beberapa tuduhan bahwa kedua negara telah melakukan kontak yang dimediasi oleh pihak ketiga, dan menyatakan hal tersebut hanyalah rumor belaka.

Menlu Rusia itu juga mengindikasikan bahwa seluruh proses dalam kerangka konferensi terkait Ukraina di Swiss tidak dapat diterima oleh Rusia karena “hal itu adalah upaya mempromosikan formula Zelensky sebagai sebuah ultimatum.”

Orang-orang mengantre untuk mendapatkan pasokan bantuan di Kursk, Rusia, pada 13 Agustus 2024. (Xinhua/Str)

Menyusul serangan tersebut, lebih dari 121.000 warga sipil telah dievakuasi dengan aman dari sembilan distrik perbatasan di wilayah Kursk, kata Artyom Sharov, deputi juru bicara Kementerian Keadaan Darurat Rusia, pada Senin (19/8).

“Sejak dimulainya proses evakuasi, kami telah berhasil mengevakuasi lebih dari 121.000 orang dari sembilan distrik perbatasan. Hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir, jumlah orang yang secara sukarela pergi atau diantar dalam kelompok-kelompok terorganisir telah melampaui 650 orang,” kata Sharov dalam sebuah konferensi pers.

Aksi evakuasi ini masih berlangsung, imbuhnya.

Sharov mengatakan bahwa orang-orang yang mengungsi diarahkan untuk berlindung di tempat kerabatnya atau ke tempat penampungan sementara. Selain itu, 84 tempat perlindungan sementara telah didirikan di wilayah Kursk, yang saat ini memberikan perlindungan kepada lebih dari 6.500 orang.

Menurutnya, total 120 tempat perlindungan sementara beroperasi di 23 wilayah di Rusia, menampung sekitar 3.000 orang.

Sementara itu, 390 tempat perlindungan sementara lainnya, dengan kapasitas untuk menampung lebih dari 19.000 orang, dipersiapkan untuk menampung para pengungsi dari wilayah Kursk di 57 teritori yang berbeda di seluruh Rusia, katanya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan