Konsultasi pengendalian senjata dan nonproliferasi antara Amerika Serikat dan China ditangguhkan karena pihak AS dinilai telah melakukan tindakan yang secara serius merugikan kepentingan inti China dan merusak rasa saling percaya di antara kedua pihak, sehingga mengganggu suasana politik yang diperlukan untuk melanjutkan pertemuan tersebut.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Pihak Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab penuh atas penangguhan putaran baru konsultasi pengendalian senjata dan nonproliferasi dengan China, ungkap Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Lin Jian pada Rabu (17/7).
Pernyataan tersebut disampaikan Lin dalam sebuah konferensi pers harian saat diminta berkomentar soal tudingan beberapa pejabat AS yang mengatakan bahwa China menolak terlibat dalam konsultasi tersebut.
Lin menuturkan bahwa selama beberapa waktu, pihak AS terus menjual senjata ke Taiwan, meskipun China sudah menentang dengan tegas dan memberikan peringatan berulang kali. Selain itu, pihak AS juga telah melakukan tindakan yang secara serius merugikan kepentingan inti China dan merusak rasa saling percaya di antara kedua pihak, sehingga mengganggu suasana politik yang diperlukan untuk melanjutkan konsultasi pengendalian senjata.
“Atas alasan ini, China memutuskan untuk menangguhkan pembicaraan dengan AS perihal putaran baru konsultasi pengendalian senjata dan nonproliferasi, dan tanggung jawab terkait situasi ini diemban sepenuhnya oleh pihak AS,” urai Lin.
China siap menjalin komunikasi dengan AS perihal isu-isu pengendalian senjata internasional berdasarkan rasa saling menghormati, koeksistensi damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, namun pihak AS harus menghormati kepentingan inti China dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk melakukan dialog dan pertukaran antara kedua pihak, imbuh jubir tersebut.
Laporan: Redaksi