Jalur kerja sama Asia-Pasifik diharapkan memainkan peran konstruktif dalam menegakkan dan mendorong perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan, alih-alih menjadi ujung tombak perluasan NATO ke Asia-Pasifik.
Beijing, China (Xinhua) – China berharap negara-negara kawasan akan tetap berkomitmen pada jalur kerja sama Asia-Pasifik, dan memainkan peran konstruktif dalam menegakkan dan mendorong perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan, alih-alih menjadi ujung tombak perluasan NATO ke Asia-Pasifik, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Jumat (12/7).
Lin menyampaikan pernyataan tersebut sebagai respons atas pertanyaan terkait dalam sebuah konferensi pers rutin.
Lin mengatakan NATO yang dipimpin Amerika Serikat, sebagai sisa-sisa Perang Dingin dan blok militer terbesar di dunia, mengeklaim sebagai aliansi pertahanan regional, namun terus meningkatkan ketegangan regional, memicu konfrontasi blok, dan membuat dalih untuk melibatkan negara-negara Asia-Pasifik. Ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara kawasan.
Lebih lanjut dikatakan Lin bahwa Asia Timur Laut pernah dilanda perang, dan menderita akibat konfrontasi militer dan blok. Kawasan tersebut menghargai hidup berdampingan secara damai, solidaritas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Perdamaian, kerja sama, stabilitas, dan kesejahteraan yang kita lihat saat ini di Asia-Pasifik, termasuk Asia Timur Laut, adalah hasil dari upaya bersama negara-negara kawasan,” kata juru bicara itu.
Asia-Pasifik tidak membutuhkan blok militer, apalagi konfrontasi negara-negara besar atau kelompok negara-negara yang mendorong terjadinya Perang Dingin baru, imbuhnya.
Laporan: Redaksi