Banner

Feature – Menilik pengibaran bendera China yang terbuat dari ‘batu’ di Bulan

Bendera nasional China yang dibawa oleh wahana pendarat (lander) Chang’e-6 terbentang di sisi jauh Bulan pada 4 Juni 2024. (Xinhua/CNSA)

Basal yang melimpah di permukaan Bulan berpotensi digunakan untuk membuat serat dan bahan konstruksi untuk membangun pangkalan Bulan di masa depan.

 

Beijing, China (Xinhua) – Saat mengumpulkan sampel di sisi jauh Bulan, misi Chang’e-6 China menggemparkan seluruh negeri dengan foto bendera nasional China berwarna merah terang yang dikibarkan di permukaan Bulan yang sunyi.

Yang lebih menarik lagi, salah satu bahan baku bendera tersebut adalah basal, yang mengundang keingintahuan para warganet dan memicu perbincangan hangat di media sosial.

“Luar biasa! Saya pikir membuat bendera nasional dari batu hanya dapat ditemukan dalam novel fiksi ilmiah,” tulis komentar seorang warganet di media sosial populer China, Sina Weibo.

China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC), pengembang utama sistem pengibaran bendera nasional ini, menjelaskan bahwa selama perjalanan ke Bulan, wahana Chang’e-6 menghadapi radiasi yang intens dan fluktuasi suhu yang ekstrem, sehingga bahan biasa tidak cocok untuk membuat bendera yang akan dikibarkan di Bulan.

Serat basal memiliki insulasi dan ketahanan radiasi yang luar biasa, menjadikannya ideal untuk menahan kondisi yang keras di permukaan Bulan. Namun, karena merupakan serat anorganik, serat ini halus dan rapuh, sehingga sulit untuk dipintal dan mempertahankan warnanya dalam waktu lama, jelas CASIC.

Tim peneliti dari CASIC mengatasi berbagai tantangan teknis untuk mengembangkan bendera nasional dengan ketahanan korosi yang unggul, toleransi suhu tinggi, dan daya tahan suhu rendah dengan memanfaatkan teknologi seperti peleburan dan penarikan basal.

Basal yang melimpah di
Gambar yang diambil dari animasi video di Pusat Kendali Antariksa Beijing (Beijing Aerospace Control Center/BACC) pada 4 Juni 2024 ini menunjukkan kombinasi wahana pendarat (lander)-pendaki (ascender) Chang’e-6 yang sedang menunggu untuk lepas landas dari permukaan Bulan. (Xinhua/Jin Liwang)

Batuan basal tersebut berasal dari wilayah Yuxian di Provinsi Hebei, China utara. Tim tersebut menghancurkan dan melelehkan batuan basal, kemudian menariknya hingga menjadi serat yang sangat halus yang kira-kira berdiameter sepertiga dari diameter rambut manusia, sebelum memintalnya menjadi benang dan menenunnya menjadi kain, jelas Zhou Changyi, perancang wahana Chang’e-6.

Bendera tersebut berukuran 300 mm x 200 mm, kira-kira seukuran selembar kertas A4, dan beratnya hanya 11,3 gram, lebih ringan 0,5 gram dari bendera yang dibawa oleh misi Chang’e-5 ke sisi dekat Bulan pada 2020.

Basal yang melimpah di permukaan Bulan berpotensi digunakan untuk membuat serat dan bahan konstruksi untuk membangun pangkalan Bulan di masa depan, kata Zhou.

Tim juga mengambil langkah-langkah untuk memastikan efek pencitraan terbaik dari bendera nasional itu.

“Pencahayaan sangat penting untuk efek pencitraan,” kata Wang Bozhe, yang bekerja di CASIC sekaligus pemimpin teknis dari sistem pengibaran bendera nasional Chang’e-6.

Mengingat bahwa Chang’e-6 mendarat di sisi jauh Bulan, yang pencahayaan dan sudut permukaan benderanya berbeda dengan Chang’e-5, tim pun melakukan serangkaian penilaian rencana dan tes simulasi di darat untuk mereplikasi kondisi pencitraan permukaan Bulan.

Tim itu juga mengevaluasi dan memverifikasi jangka waktu sistem pengibaran bendera nasional, memastikan operasi yang andal di sisi jauh Bulan.

Penulis Xinhua: Liu Yiwei, Yu Fei, Quan Xiaoshu

Selesai

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan