Canton Fair ke-135 yang sedang berlangsung di Guangzhou kali ini, menampilkan produk-produk bernilai tambah tinggi seperti perkakas dan peralatan dapur buatan Indonesia yang telah mencuri perhatian pembeli global.
Guangzhou, China (Xinhua) – Dalam gelaran Canton Fair sebelumnya, produk yang umumnya dihadirkan oleh perusahaan asal Indonesia antara lain teh, kopi, gula hitam, dan produk-produk pertanian lainnya.
Namun, dalam Canton Fair ke-135 yang sedang berlangsung di Guangzhou kali ini, produk-produk bernilai tambah tinggi seperti perkakas dan peralatan dapur buatan Indonesia telah mencuri perhatian pembeli global.
Canton Fair, yang kali pertama diadakan pada 1957, saat ini merupakan pameran perdagangan internasional komprehensif terbesar di China. Luas area pameran dalam gelaran kali ini mencapai 1,55 juta meter persegi, dengan total sekitar 74.000 stan dan 29.000 perusahaan yang berpartisipasi.
Area pameran impornya mencapai 30.000 meter persegi, dan menarik partisipasi sekitar 680 perusahaan dari 50 negara dan kawasan.
Berjalan-jalan mengelilingi area pameran impor yang luas, sebuah stan perusahaan perkakas ternama asal Indonesia, Krisbow, langsung menarik perhatian dengan logo kuning dan desain stannya yang menarik. Banyak pembeli asing datang untuk melihat-lihat produk di stan tersebut.
“Ini kali kedua kami berpartisipasi dalam pameran impor ini, dengan area stan seluas 54 meter persegi, bertambah 18 meter persegi dari gelaran sebelumnya,” ujar Vincent Mintarja Rijadi, manajer produk di perusahaan tersebut.
Dia menambahkan bahwa dalam kesempatan kali ini, perusahaannya menghadirkan 600 produk, yang mencakup berbagai kategori seperti peralatan kebersihan, peralatan otomotif, dan perkakas kerja.
Apa alasan perusahaan tersebut kali ini memperluas area pamerannya hingga sepertiga? Vincent menjelaskan bahwa Krisbow menganggap peran Canton Fair sebagai platform komersial internasional yang penting.
Vincent mengungkapkan bahwa pada penyelenggaraan Canton Fair ke-134, perusahaannya mendapat banyak kesepakatan pembelian dari pasar-pasar seperti Myanmar, Malaysia, dan Timur Tengah. Yang paling menonjol adalah kesepakatan dari pembeli Myanmar, yang langsung melakukan pemesanan senilai 2 juta dolar AS.
“Produk kami masih sangat populer di pameran ini, dan banyak pelanggan dari Timur Tengah serta juga Afrika yang berharap dapat menjadi agen kami untuk membantu mengekspor produk kami ke negara mereka,” tutur Vincent, seraya mengungkapkan bahwa pasar penjualan perusahaannya saat ini sebagian besar berada di Indonesia, dengan penjualan ke luar negeri hanya mencakup kurang dari 10 persen dari total penjualan.
“Oleh karena itu, Canton Fair sangat penting bagi kami. Di sini, kami dapat bertemu dengan para pembeli dari seluruh dunia. Mereka akan mengenal produk kami, dan juga mengetahui lebih banyak tentang pertumbuhan industri manufaktur Indonesia,” jelas Vincent.
Data menunjukkan bahwa per 27 April, sebanyak 191.928 pembeli luar negeri dari 214 negara dan kawasan telah menghadiri pameran Canton Fair, meningkat 22,1 persen sejak gelaran terakhirnya pada Oktober 2023 lalu.
“Untuk membuat produk kami lebih kompetitif, kami telah mendirikan tiga perusahaan patungan dengan perusahaan manufaktur asal China di Indonesia, yang diharapkan dapat mulai beroperasi per akhir tahun ini,” ujar Vincent. Menurutnya, industri manufaktur China kini sedang bergeser ke arah kecerdasan serta digitalisasi, dan kerja sama dengan China akan membantu mendorong peningkatan produk perusahaan.
Sementara itu, di stan Maspion Group, sebuah produk panci ramah lingkungan (eco-pot) menarik perhatian banyak pembeli dari luar negeri.
“Ini merupakan produk baru yang diluncurkan oleh perusahaan kami tahun ini. Dan ini sepenuhnya dilapisi keramik di bagian luar dan dalamnya, menjadikannya lebih ramah lingkungan,” kata Qi Zhuo, sang manajer perusahaan. Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pembeli dari Eropa dan Amerika sangat tertarik dengan produk tersebut.
Luas area ekshibisi Maspion Group mencapai 54 meter persegi di pameran ini dan menghadirkan lebih dari 100 jenis produk dalam gelaran kali ini, ujar Qi Zhuo. “Kami berharap dapat memperluas lebih banyak pasar luar negeri,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasar penjualan luar negeri utama perusahaannya saat ini adalah Amerika Serikat, yang mencakup separuh dari penjualan luar negeri perusahaan itu.
Walaupun persaingan di industri peralatan dapur China sangat ketat, perusahaan Indonesia itu tetap bertekad untuk memperluas pasarnya di China. “Kami berharap dapat memanfaatkan platform ini untuk memamerkan produk kelas atas Indonesia kepada pembeli di China. Kami juga sudah menghubungi beberapa supermarket di China untuk membuka saluran penjualan di negara ini,” tutur Qi Zhuo.
*1 dolar AS = 16.276 rupiah
Laporan: Redaksi