Banner

Spanyol bersiap hadapi kekeringan musim semi dan gelombang panas musim panas

Foto yang diabadikan pada 8 Mei 2023 ini menunjukkan sebuah danau yang kering di Malaga, Spanyol. (Xinhua/Meng Dingbo)

Kekeringan bersejarah yang melanda Spanyol selama tiga tahun terakhir akan berlanjut setidaknya selama enam bulan ke depan.

 

Barcelona, Spanyol (Xinhua) – Kekeringan bersejarah yang melanda Spanyol selama tiga tahun terakhir akan berlanjut setidaknya selama enam bulan ke depan, demikian disampaikan Badan Meteorologi Negara Spanyol (Aemet) pada Jumat (22/3).

Setelah musim dingin 2023-2024, yang mencatatkan rekor suhu tertinggi di Spanyol, curah hujan belakangan ini belum cukup untuk meredakan kekeringan di seluruh negara itu, terutama di wilayah timur dan selatan.

“Agar kekeringan dapat berakhir, kami memerlukan intensitas hujan yang tinggi, terutama di Catalonia dan wilayah Mediterania lainnya, dan hal itu kecil kemungkinannya akan terjadi,” kata Ruben del Campo, juru bicara Aemet, kepada Xinhua.

Kekeringan bersejarah yang melanda
Foto yang diabadikan pada 15 Agustus 2022 ini menunjukkan pemandangan Waduk Cijara di Extremadura, Spanyol. (Xinhua/Meng Dingbo)

Menurut Kementerian Transisi Ekologi Spanyol, rata-rata ketinggian air di sejumlah waduk untuk konsumsi manusia dan pertanian berada di angka 46 persen. Meski begitu, ketinggian air waduk di Catalonia, Spanyol timur laut, hanya menyentuh angka 15 persen dan di cekungan Segura di Andalusia, Spanyol tenggara, hanya 20 persen.

Banner

Curah hujan yang rendah dipadukan dengan suhu yang lebih tinggi memperpanjang kekeringan di banyak daerah, sehingga menimbulkan “dampak jangka panjang terhadap ekosistem, terhadap pertanian, dan pada akhirnya terhadap ekonomi negara”, kata del Campo.

“Seluruh model prakiraan cuaca untuk beberapa bulan ke depan sepakat bahwa musim semi akan lebih hangat dari biasanya dan pada musim panas, seperti beberapa tahun terakhir, Spanyol akan kembali mengalami gelombang panas yang intens,” ujar del Campo.

Dengan suhu rata-rata 23,4 derajat Celsius, musim panas 2023 merupakan musim panas terpanas ketiga yang pernah tercatat di negara Eropa paling barat daya itu, setelah tahun 2022 dan 2003, ungkap kementerian.

Kekeringan bukanlah hal baru, karena Spanyol adalah negara yang secara berkala mengalami kekeringan, tetapi perubahan iklim menyebabkan kekeringan menjadi lebih lama dan lebih intens,” lanjut del Campo.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan