Banner

China peringatkan Filipina untuk tidak “bermain api” terkait masalah Taiwan

Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos menyampaikan Pidato Kenegaraan keduanya di Quezon City, Filipina, pada 24 Juli 2023. Marcos pada Senin (24/7) menyampaikan keberhasilan yang dicapai oleh pemerintahannya pada tahun pertama, seraya menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan stabil bagi rakyat Filipina seiring perekonomian negara itu mencatat pertumbuhan bersejarah. (Xinhua/Rouelle Umali)

Pernyataan Presiden Marcos secara serius melanggar prinsip Satu China dan komunike pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Filipina, serta secara serius melanggar komitmen politik yang dibuat oleh Filipina kepada China, dan secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China.

 

Beijing, China (Xinhua) – China memperingatkan Filipina untuk tidak “bermain api” terkait masalah Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang keliru kepada kekuatan separatis “kemerdekaan Taiwan”, kata juru bicara (jubir) kementerian luar negeri China pada Selasa (16/1).

Pernyataan tersebut disampaikan Jubir Mao Ning dalam sebuah taklimat pers rutin ketika diminta mengomentari pesan ucapan selamat dari Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos kepada Lai Ching-te.

Mao mengatakan bahwa pernyataan Presiden Marcos secara serius melanggar prinsip Satu China dan komunike pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Filipina, secara serius melanggar komitmen politik yang dibuat oleh Filipina kepada China, dan secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China. China menyesalkan dan menentang keras hal tersebut dan telah melayangkan protes keras kepada Filipina.

Pada Selasa pagi waktu setempat, Asisten Menteri Luar Negeri China Nong Rong memanggil Duta Besar Filipina untuk China untuk menyampaikan protes resmi dan mendesak pihak Filipina untuk memberikan penjelasan yang bertanggung jawab kepada China.

Banner

Hasil pemilu Taiwan tidak akan mengubah pola dasar dan arah perkembangan hubungan lintas Selat, dan tidak akan menghentikan tren umum reunifikasi China yang pada akhirnya akan terjadi dan tak terelakkan, ujar Mao.

Jubir itu mengusulkan agar Presiden Marcos lebih banyak membaca buku agar dapat memahami dengan baik berbagai aspek dan kompleksitas masalah Taiwan dan menarik kesimpulan yang tepat.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan