Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia akan memulai program percontohan untuk menggunakan teknologi robot di berbagai sektor guna menggantikan tenaga kerja manusia, sehingga mengurangi ketergantungan pada pekerja asing.
Laporan Kantor Berita Malaysia yang dikutip di Jakarta, Sabtu menyebutkan bahwa Menteri Khairy Jamaluddin Abu Bakar mengatakan program yang dikembangkan secara pribadi tersebut akan segera diterapkan di sektor manufaktur.
Dia mengatakan penerapan program ini berada di bawah inisiatif National Technology and Innovation Sandbox (NTIS) yang tercantum dalam Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PENJANA).
“Hal ini terutama untuk industri yang membutuhkan tenaga kerja murah yang melibatkan pekerja asing … pekerjaan lama akan hilang dan yang baru (yang melibatkan teknologi digital) akan dibuat,” katanya ketika diwawancarai dalam program Selamat Pagi Malaysia RTM Jumat (26/6).
Khairy juga mengatakan bahwa kementerian akan mempercepat penerapan program pertanian cerdas guna memastikan ketahanan pangan nasional sehingga mencapai tingkat swasembada yang lebih baik.
“Selama pandemik COVID-19 ini, misalnya, kita khawatir negara tidak akan dapat mengimpor bahan makanan … tingkat swasembada pangan kita masih rendah.”
“Di antara teknologi yang perlu kita jelajahi adalah teknologi sensor dan internet of things (IoT),” katanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Khairy mengatakan pemerintah telah mengintensifkan upaya untuk meningkatkan infrastruktur broadband di seluruh Malaysia.
Kementerian itu juga akan mengambil lebih banyak inisiatif untuk meningkatkan kesadaran publik tentang transaksi tanpa uang tunai, terutama mereka yang berada di daerah pedesaan.
“Tujuan kami adalah menjadi masyarakat tanpa uang tunai, jadi kami harus memastikannya menjadi normal baru tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan.”
“Saya ingin melihat e-wallet menjadi normal baru bahkan di pasar petani,” katanya.
Inisiatif NTIS yang dipimpin oleh Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi diumumkan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin ketika meluncurkan PENJANA pada 5 Jun 2020 untuk melengkapi proses digitalisasi nasional.
Laporan: Redaksi