Jakarta (Indonesia Window) – Giat menulis di berita, cerita pendek, puisi bahkan novelet dan novel bersambung untuk sejumlah majalah sejak masih remaja di Sumatera Barat, ternyata tak membuat Al Busyra Basnur terus menapaki karier di bidang jurnalistik.
Meski demikian, prestasi pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat pada 20 Juli 1960 itu terus menanjak dengan aktif di berbagai organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda.
Pada 1984-1985, Al Busyra berpartisipasi dalam program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada sebagai paarticipant, dan pada 1986-1987 menjadi group leader.
Tak puas dengan gelar Sarjana Hukum yang diraihnya dari Universitas Andalas (Unand), Padang, Al Busyra melanjutkan Pendidikan pasca sarjana di bidang Hukum Internasional (LLM) di Universitas Santo Tomas (UST), Manila, Filipina.
Jalur karier suami dari Wenny R Oemar tampak semakin terang saat Al Busyra mulai berdinas di Kementerian Luar Negeri RI pada 1988.
Di lembaga negara tersebut keahlian jurnalistik dari ayah dua puteri dan satu putera itu terasah kembali saat dia ditugaskan sebagai staf bidang penerangan di Kedutaan Besar RI di Manila mulai 1992 hingga 1996.
Tiga tahun kemudian, yakni pada 1999-2004 Al Busyra diangkat sebagai Kepala Bidang Penerangan Sosial dan Budaya di Kedutaan Besar RI di Roma, Italia.
Karier Al Busyra di luar negeri terus berkibar dengan menjadi Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional pada 2005-2010. Tak lama di tahun 2010, dia diangkat menjadi Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, Amerika Serikat hingga 2013, lalu ditugaskan sebagai Direktur Diplomasi Publik mulai September 2013 hingga Desember 2017.
Sebelum akhirnya menjabat sebagai duta besar, Al Busyra dipercaya menjabat Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik di Kementerian Luar Negeri RI pada Januari 2018 – Februari 2019. Sebulan kemudian, dia diangkat sebagai Duta Besar, Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika berkedudukan di Addis Ababa.
Kinerja Al Busyra di negara tempatnya bekerja mendapat pengakuan tinggi dengan dianugerahkannya penghargaan oleh Menteri Negara Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Ethiopia pada 13 Desember 2019.
Selanjutnya, pada 8 Februari 2020 dia mendapat penghargaan dari organisasi pemuda Ethiopia, Safe Light.
Kedua penghargaan tersebut diberikan atas upaya besar Al Busyra dalam memajukan pemuda Ethiopia, serta kerja sama pemuda Ethiopia dan Indonesia.
Laporan: Redaksi