Pada Hari Penanaman Pohon Nasional atau Arbor Day, yang diadakan di wilayah pusat Kamboja, sekitar 13.000 bibit pohon ditanam di lahan seluas 10 hektare di sebuah pusat penanaman pohon di Distrik Samaki Meanchey.
Kampong Chhnang, Kamboja (Xinhua) – Raja Kamboja Norodom Sihamoni pada Ahad (9/7) menekankan pentingnya hutan, seraya mengatakan bahwa hutan merupakan sumber daya alam yang tak ternilai harganya bagi kehidupan manusia dan satwa di planet ini.
Berbicara dalam acara nasional tahunan Hari Penanaman Pohon atau Arbor Day, yang diadakan di wilayah pusat Kamboja, sang raja mengatakan bahwa berkurangnya hutan akan mengakibatkan banjir, tornado, petir, dan kekeringan, serta menguras cadangan air untuk kebutuhan manusia dan hewan.
“Hutan tidak hanya memberikan nilai ekonomi dan sosial, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan alam, membersihkan iklim, menjaga kestabilan sumber air, serta melindungi area lereng dan keanekaragaman hayati,” ujar Sihamoni.
Sang raja mengimbau masyarakat untuk membantu melindungi hutan dan semua jenis satwa liar guna memastikan sumber daya hutan untuk generasi saat ini dan generasi berikutnya.
“Teruslah berkontribusi agar Kamboja dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada 2050,” kata Sihamoni.
Dalam acara tersebut, sekitar 13.000 bibit pohon ditanam di lahan seluas 10 hektare di sebuah pusat penanaman pohon di Distrik Samaki Meanchey.
Hutan mencakup lahan seluas sekitar 8,5 juta hektare, atau 46,86 persen dari luas daratan Kamboja, menurut Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja.
Dari total cakupan hutan tersebut, sekitar 7,3 juta hektare, atau setara dengan 41 persen dari luas daratan Kamboja, berada di 76 kawasan lindung dan koridor keanekaragaman hayati di negara Asia Tenggara itu, ungkap kementerian tersebut.
Laporan: Redaksi