Sistem perawatan kesehatan yang buruk telah merenggut 8 juta jiwa setiap tahun di 137 negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 6 triliun dolar AS.
PBB (Xinhua) – Dua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (13/6) melaporkan bahwa sekitar 8 juta orang meninggal setiap tahun di 137 negara berpenghasilan rendah dan menengah akibat sistem dan layanan perawatan kesehatan berkualitas buruk.
Sebuah laporan gabungan yang dikeluarkan oleh Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa perawatan kesehatan bermutu rendah pada akhirnya menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 6 triliun dolar AS setiap tahun akibat kesehatan yang buruk dan kematian dini.
Penelitian tersebut menemukan bahwa hanya 12 persen dari semua negara di dunia memiliki lebih dari 75 persen dana yang dibutuhkan untuk mencapai target dalam hal air, sanitasi, dan kebersihan (water, sanitation, and hygiene/WASH) di fasilitas kesehatan.
“WASH di fasilitas perawatan kesehatan sangat penting untuk perawatan berkualitas, dalam hal ini terdapat konsensus universal,” demikian ditemukan dalam penelitian UNICEF-WHO itu. “Banyak negara sedang bertindak, namun diperlukan upaya dan investasi yang lebih kolaboratif, terfokus, dan ekspansif.”
Laporan setebal 80 halaman itu memperingatkan bahwa seiring meningkatnya risiko pandemik di masa depan, perubahan iklim, ketidakamanan geopolitik, dan konflik, investasi di bidang perawatan kesehatan menjadi lebih krusial dari sebelumnya. Jutaan nyawa dapat diselamatkan, dan kerugian ekonomi miliaran dolar dapat dicegah melalui intervensi WASH yang sederhana dan terjangkau.
Layanan WASH yang aman memungkinkan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi yang dapat menyelamatkan jiwa untuk membatasi penyebaran resistansi antimikroba, dan membantu menyediakan layanan perawatan kesehatan primer berkualitas bagi semua pihak, kata UNICEF dan WHO.
*1 dolar AS = 14.868 rupiah
Laporan: Redaksi