Insiden penembakan massal yang meningkat di Amerika Serikat (AS), meski terbilang relatif aman, mendorong setidaknya tujuh negara untuk mengeluarkan peringatan kepada warganya yang berniat bepergian ke AS, dengan mengutip masalah keamanan serius dalam beberapa tahun terakhir.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Ketika insiden penembakan massal meningkat di Amerika Serikat (AS), meski terbilang relatif aman, negara-negara lain menyoroti bahaya kekerasan senjata bagi para calon pelancong, lapor Yahoo News pada Rabu (17/5).
Setidaknya tujuh negara mengeluarkan peringatan kepada warganya yang berniat bepergian ke AS, dengan mengutip masalah keamanan serius dalam beberapa tahun terakhir, kata laporan itu, yang mencatat bahwa Selandia Baru, Kanada, Australia, Inggris, Prancis, Venezuela, dan Uruguay masing-masing mendesak tindakan pencegahan bagi para pelancong ketika mengunjungi AS, sebagian besar karena faktor kekerasan senjata.
Telah terjadi lebih dari 200 penembakan massal di AS sepanjang tahun ini, sebut laporan itu, mengutip Gun Violence Archive, sebuah organisasi nonprofit yang melacak kekerasan senjata di AS. Setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir, tercatat lebih dari 600 penembakan massal terjadi di AS, atau sekitar dua insiden per hari.
Ancaman kekerasan senjata sehubungan dengan kurangnya keamanan yang dirasakan di AS semakin dilihat sebagai masalah keamanan oleh warga negara AS sendiri maupun para calon turis. Meski kemungkinan seorang turis di AS menjadi korban kekerasan senjata tetap rendah, para ahli mengatakan bahwa “persepsi adalah kenyataan,” menurut laporan tersebut.
“Jika orang-orang menganggap mereka tidak aman di AS, mereka tidak akan berkunjung,” ujar Simon Hudson, seorang profesor pariwisata di University of South Carolina, seperti dikutip oleh laporan tersebut.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Indeks Kedamaian Global (Global Peace Index) 2022, yang mengukur kedamaian negara-negara dan terdiri dari 23 indikator kuantitatif maupun kualitatif, menempatkan AS di peringkat ke-129 dari 163 negara.
Laporan: Redaksi