Inflasi pangan di Inggris meningkat menjadi 15,7 persen pada tahun ini hingga April, naik dari 15,0 persen yang tercatat pada Maret, mencapai rekor tertinggi dalam kategori makanan.
London, Inggris (Xinhua) – Inflasi pangan di Inggris meningkat menjadi 15,7 persen pada tahun ini hingga April, naik dari 15,0 persen yang tercatat pada Maret, mencapai rekor tertinggi dalam kategori makanan, demikian disampaikan Konsorsium Ritel Inggris (British Retail Consortium/BRC) pada Selasa (2/5).
Inflasi makanan segar juga melonjak di bulan April ke level tertinggi sebesar 17,8 persen, naik dari 17,0 persen pada Maret.
Harga makanan masih tetap tinggi di negara itu, mengingat tekanan biaya yang terus berlanjut di seluruh rantai pasokan, kata Chief Executive BRC Helen Dickinson.
“Efek domino dari kenaikan biaya produksi dan pengemasan berarti bahwa makanan siap saji menjadi lebih mahal dan harga kopi juga naik karena mahalnya harga biji kopi, dan negara-negara produsen utama mengekspor dalam jumlah yang lebih sedikit,” katanya.
Menurut BRC, inflasi harga pangan telah mencapai puncaknya. “Kita seharusnya mulai melihat harga makanan turun dalam beberapa bulan mendatang karena pemangkasan harga grosir dan tekanan biaya lainnya terus berlanjut,” tuturnya.
Inggris didera inflasi tinggi selama lebih dari setahun. Kalangan rumah tangga di negara itu merasakan tekanan di tengah krisis biaya hidup yang memburuk. Aksi mogok kerja yang meluas di negara itu tercetus pada musim panas 2022 dan masih berlangsung di tengah perselisihan panjang mengenai gaji.
Laporan: Redaksi