Banner

Pengurutan genom lengkap ungkap struktur genetik dan evolusi populasi Afrika

Sejumlah anggota keluarga dari kelompok etnis Maasai menunggu bantuan makanan di sebuah sekolah asrama di Kajiado County, Kenya, pada 28 Februari 2023. Maasai merupakan kelompok etnis Nilotik yang mendiami Kenya tengah dan selatan serta Tanzania utara. Mereka mengandalkan peternakan sebagai sumber pendapatan utama. Menyusul kegagalan musim hujan kelima berturut-turut yang bersejarah di Tanduk Afrika, kehidupan warga kelompok etnis Maasai di Kenya terdampak parah karena sejumlah hewan ternak yang kurus mati akibat kelangkaan rumput pakan ternak dan air. (Xinhua/Li Yahui)

Evolusi populasi Afrika terungkap dalam sebuah studi pengurutan genom lengkap terhadap 180 individu dari 12 populasi asli Afrika, memberikan referensi penting untuk diagnosis penyakit genetik dan perawatan medis yang tepat.

 

Shanghai, China (Xinhua) – Sebuah tim peneliti internasional telah melakukan pengurutan genom lengkap terhadap 180 individu dari 12 populasi asli Afrika, mengungkap struktur genetik awal dan evolusi kompleks kelompok masyarakat di benua tersebut.

Para peneliti dari Universitas Fudan dan Universitas Pennsylvania melakukan penelitian tersebut dan memublikasikan hasilnya di jurnal Cell.

Kelompok masyarakat Afrika memiliki keragaman genetik dan fenotipik tertinggi di dunia. Namun, menurut studi itu, sampel dalam studi genetik dan genomik saat ini yang berasal dari Afrika hanya kurang dari 3 persen.

Mempelajari keragaman genetik populasi Afrika tidak hanya sangat penting untuk memahami asal usul manusia modern, tetapi juga memberikan referensi penting untuk diagnosis penyakit genetik dan perawatan medis yang tepat.

Banner

Analisis terhadap 12 populasi Afrika dalam studi ini, serta populasi lain di dunia, menunjukkan bahwa leluhur suku San di Afrika wilayah selatan dan kelompok pemburu-pengumpul di hutan hujan di Afrika tengah berbeda dari populasi lain sekitar 280.000 tahun silam, yang merupakan contoh pertama dalam evolusi manusia modern.

Tim peneliti tersebut juga menggambar peta komprehensif perkembangan adaptif kelompok masyarakat di ‘benua hitam’ tersebut dengan mempelajari evolusi adaptif spesifik dari 12 populasi dalam studi itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan