Banner

Makam kerajaan kuno berusia sekitar 3.500 tahun ditemukan di tepi Sungai Nil

Para wisatawan mengunjungi objek wisata Piramida Giza di Giza, Mesir, pada 22 Desember 2022. (Xinhua/Sui Xiankai)

Makam kerajaan kuno Mesir berusia 3.500 tahun ditemukan di tepi barat Sungai Nil, tempat Lembah Ratu dan Lembah Para Raja yang terkenal berada, dan diperkirakan berasal dari dinasti ke-18 Firaun Akhenaton dan Tutankhamun.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pihak berwenang Mesir mengumumkan pada hari Sabtu (14/1) pekan lalu, penemuan sebuah makam kuno di Luxor yang berusia sekitar 3.500 tahun yang diyakini para arkeolog menyimpan sisa-sisa kerajaan dinasti ke-18.

Makam itu digali oleh peneliti Mesir dan Inggris di tepi barat Sungai Nil, tempat Lembah Ratu dan Lembah Para Raja yang terkenal berada, kata Mostafa Waziri, kepala Dewan Purbakala Tertinggi Mesir.

“Unsur-unsur pertama yang ditemukan sejauh ini di dalam makam tampaknya menunjukkan bahwa itu berasal dari dinasti ke-18” Firaun Akhenaton dan Tutankhamun, kata Waziri dalam sebuah pernyataan.

Dinasti ke-18, bagian dari periode sejarah Mesir yang dikenal sebagai Kerajaan Baru, berakhir pada 1292 SM dan dianggap sebagai salah satu tahun paling makmur di Mesir Kuno.

Banner

Piers Litherland dari University of Cambridge, yang juga menjadi kepala misi penelitian Inggris, mengatakan makam itu bisa jadi milik istri kerajaan atau putri dari garis keturunan Thutmosid.

Arkeolog Mesir Mohsen Kamel mengatakan interior makam itu “dalam kondisi buruk.”

Sebagian dari penemuan makan itu, termasuk prasasti “hancur selama banjir kuno yang memenuhi ruang pemakaman dengan sedimen pasir dan batu kapur,” jelas Kamel, menurut pernyataan Dewan Barang Antik.

Mesir telah mengungkap beberapa penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama di pekuburan Saqqara di selatan ibu kota Kairo.

Para kritikus mengatakan kesibukan penggalian telah memprioritaskan temuan yang terbukti menarik perhatian media daripada penelitian akademis yang serius.

Tetapi penemuan-penemuan itu telah menjadi komponen kunci dari upaya Mesir untuk menghidupkan kembali industri pariwisata vitalnya, dengan permata mahkotanya adalah peresmian Museum Agung Mesir yang telah lama tertunda, di kaki piramida.

Banner

Negara berpenduduk 104 juta jiwa itu mengalami krisis ekonomi yang parah.

Industri pariwisata Mesir menyumbang 10 persen dari PDB dan sekitar dua juta pekerjaan, menurut angka resmi, namun telah dihantam oleh kerusuhan politik dan pandemik COVID-19.

Sumber: AFP

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan