Beijing, China (Xinhua) – China mendesak Korea Selatan (Korsel) untuk terus menangani dan mengelola isu Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dengan baik guna mencegahnya menjadi batu sandungan yang menghambat hubungan bilateral, demikian disampaikan seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Jumat (13/1).
Juru Bicara Kemenlu China Wang Wenbin menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers harian ketika diminta untuk berkomentar mengenai persiapan draf laporan Korsel tentang penilaian dampak lingkungan pangkalan THAAD.
Wang mengatakan bahwa China mengamati dengan cermat langkah-langkah Korsel terkait isu THAAD dan menjaga komunikasi dengan Korsel di semua tingkatan mengenai masalah ini.
“Kami berharap pihak Korsel akan terus menangani dan mengelola isu THAAD dengan baik sesuai dengan konsensus tentang THAAD yang dicapai antara Anggota Dewan Negara China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin ketika mereka bertemu di Qingdao pada Agustus tahun lalu, sehingga dapat mencegahnya menjadi batu sandungan yang menghambat hubungan bilateral,” imbuhnya.
Pada KTT G20 Bali November lalu, Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Selasa (15/11) sore.
Xi mengungkapkan bahwa kedua negara merupakan tetangga dekat yang akan selalu hidup berdampingan sekaligus mitra kerja sama yang tidak dapat dipisahkan.
Kedua negara memikul berbagai tanggung jawab penting dalam menjaga perdamaian kawasan dan meningkatkan kemakmuran dunia, dan kedua negara juga memiliki kepentingan konvergen yang luas, katanya.
Menuturkan bahwa tahun ini menandai peringatan 30 tahun pembentukan hubungan diplomatik bilateral, Xi mengatakan sejarah 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa perkembangan hubungan China-Korea Selatan yang sehat dan stabil telah mendukung kepentingan fundamental rakyat kedua negara.
China siap bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mempertahankan, mengonsolidasikan, dan memajukan hubungan bilateral serta memberikan stabilitas yang lebih besar bagi kawasan tersebut dan dunia, ujar Xi.
Laporan: Redaksi