Inovasi dalam Piala Dunia 2022 telah diterapkan oleh tuan rumah Qatar guna menjadikan turnamen empat tahunan ini terselenggara secara berkelanjutan serta ramah lingkungan dan inklusif.
Jakarta (Indonesia Window) – Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengatakan bahwa Qatar yang tahun ini menjadi tuan rumah Piala Dunia telah menjadi game changer dengan menerapkan banyak inovasi dalam turnamen empat tahunan itu.
Gebrakan tersebut memiliki pengaruh yang bertahan lama, bahkan berkelanjutan karena akan diterapkan pada turnamen-turnamen selanjutnya di masa mendatang.
Dalam laporan yang dirilis pada Jumat, FIFA mengatakan bahwa program khusus dan komprehensif untuk manajemen energi dan air telah diterapkan di semua stadion Piala Dunia edisi ini, yang mengadopsi desain, konstruksi, dan operasi yang efisien.
Inovasi tersebut membuat semua stadion 30 persen lebih hemat energi dari sebelumnya, dan mengonsumsi lebih sedikit air daripada standar internasional. Sementara itu, uap air daur ulang dari sistem pendingin di stadion digunakan untuk mengairi lanskap stadion di sekitarnya.
Selain itu, 90 persen pembangkit diesel sementara diganti dengan gardu listrik yang menyediakan daya jaringan yang lebih hijau dan mengurangi polusi udara, dengan lima pusat energi di stadion Piala Dunia FIFA Qatar memiliki sertifikasi Efisiensi Energi Musiman GSAS.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Piala Dunia FIFA di masa mendatang akan terus menggunakan program keberlanjutan ini sebagai cetak biru untuk memastikan efisiensi operasional secara maksimum.
Untuk Piala Dunia FIFA edisi kali ini, 311 kendaraan hybrid dan listrik ramah lingkungan dan 10 bus listrik telah disediakan oleh sponsor Hyundai dan Kia untuk digunakan sebagai transportasi darat bagi tim, ofisial, dan VIP. Ini menandai pertama kalinya kendaraan listrik (electric vehicles/EV) dikerahkan dalam jumlah tersebut untuk melayani penyelenggara acara, preseden yang pasti akan terus diterapkan karena FIFA menekankan perlunya mobilitas yang bersih.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kewajiban ekologis untuk mengurangi sampah, serta menggunakan kembali dan mendaur ulang limbah telah menjadi kebijakan penentu Piala Dunia FIFA Qatar 2022 sejak tahap perencanaan awal, dengan mengalihkan semua limbah turnamen dari TPA (tempat pembuangan akhir).
Semua sampah, termasuk plastik, aluminium, karton, kertas dan kaca, yang dihasilkan dari seluruh turnamen, serta limbah makanan dan peralatan makan dari seluruh lokasi acara dipastikan diolah dengan baik.
Semua seragam untuk staf tenaga kerja dan 20.000 sukarelawan selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022 dibuat dari bahan daur ulang, dan didistribusikan dalam tas yang dibuat dari bahan limbah.
Qatar juga menerapkan inklusivitas selama menyelenggarakan turnamen dunia itu, dengan serangkaian fitur yang membantu para penggemar difabel menikmati Piala Dunia melalui kemudahan akses ke mobilitas, transportasi, parkir, dan lainnya. Lima jenis tiket untuk penyandang disabilitas dan orang dengan mobilitas terbatas juga disediakan, seperti komentar audio-deskriptif dalam Bahasa Inggris, dan untuk pertama kalinya dalam Bahasa Arab. Penyandang tuna netra penuh dan sebagian juga dapat menikmati suasana pertandingan dengan hadir secara langsung di stadion, dengan aman dan nyaman.
Untuk pertama kalinya di Piala Dunia FIFA, ruang sensorik untuk orang-orang dengan persyaratan akses sensorik disediakan, memungkinkan mereka menonton laga sepak bola internasional itu tanpa khawatir akan terganggu oleh suara dan kebisingan saat pertandingan digelar.
Sumber: QNA
Laporan: Redaksi