Platform pelatihan kardiologi intervensional yang diluncurkan sebuah rumah sakit di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur, didukung oleh berbagai teknologi seperti realitas virtual (virtual reality/VR), 5G, dan komputasi awan, sehingga memungkinkan live streaming untuk prosedur kardiovaskular intervensional, sesi pelatihan keterampilan, dan konsultasi dari jarak jauh.
Xiamen, China (Xinhua) – Didukung oleh berbagai teknologi seperti realitas virtual (virtual reality/VR), 5G, dan komputasi awan, platform pelatihan kardiologi intervensional diluncurkan pada Rabu (14/12) di sebuah rumah sakit di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur.
Platform itu dikembangkan bersama oleh Rumah Sakit Kardiovaskular Xiamen, yang berafiliasi dengan sejumlah institusi meliputi Universitas Xiamen, China Telecom dan Abbott. Hal ini memungkinkan live streaming untuk prosedur kardiovaskular intervensional, sesi pelatihan keterampilan, dan konsultasi dari jarak jauh, ujar Wang Yan, kepala rumah sakit tersebut.
Para dokter dan ahli medis dapat mengamati operasi dari semua sudut melalui telepon seluler atau komputer tablet, atau memakai kacamata VR yang memungkinkan mereka untuk ‘ikut berpartisipasi’ dari mana saja melalui platform itu.
Penyakit kardiovaskular masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di China. Dengan perkembangan medis secara keseluruhan, banyak rumah sakit akar rumput mampu melakukan operasi intervensi kardiovaskular rutin, yang telah sangat mendongkrak tingkat keberhasilan pengobatan untuk keadaan darurat kardiovaskular seperti infark miokard akut.
Namun demikian, sebagian besar rumah sakit di tingkat akar rumput masih menghadapi tantangan dalam melakukan operasi intervensional untuk kasus kardiovaskular yang sulit dan kompleks karena kurangnya talenta dan peralatan medis, ujar Wang.
Sebagai rumah sakit pertama di Fujian yang sepenuhnya tercakup oleh jaringan 5G, Rumah Sakit Kardiovaskular Xiamen telah menjajaki integrasi berbagai teknologi emerging dengan sejumlah skenario perawatan kesehatan selama beberapa tahun.
“Kami berharap platform ini dapat membagikan pengalaman rumah sakit ini dalam melakukan operasi intervensional dengan bantuan teknologi informasi, sehingga dapat membantu melatih lebih banyak ahli jantung intervensional dan meningkatkan pertukaran akademik internasional,” imbuh Wang.
Laporan: Redaksi