Banner

Arab Saudi pangkas produksi minyak sebesar 573.000 barel per hari mulai November

Fasilitas pengolahan minyak Khurais milik Aramco Saudi, terletak 150 kilometer tenggara ibu kota Arab Saudi, Riyadh. (Aramco)

Pemangkasan produksi minyak Saudi mencapai 573.000 barel per hari (bph) mulai November, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar minyak dan mencegah kondisi pasar yang bergejolak dan menghadapi situasi ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar minyak.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sejalan dengan keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) awal bulan ini, Arab Saudi akan memangkas produksi minyak sebesar 573.000 barel per hari (bph) mulai November, menurut laporan Okaz/Saudi Gazette.

OPEC+ telah mengumumkan pengurangan produksi minyak sebesar dua juta barel per hari mulai November, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar minyak dan mencegah kondisi pasar yang bergejolak dan menghadapi situasi ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar minyak.

Langkah tersebut akan menjadi pemotongan produksi terbesar sejak awal 2020, khususnya sejak merebaknya pandemik virus corona. Dengan pemangkasan produksi, porsi produksi minyak masing-masing Arab Saudi dan Rusia akan mencapai 10,478 juta barel per hari.

Pemangkasan produksi minyak Saudi
Foto yang diabadikan pada 5 Oktober 2022 ini menunjukkan kantor pusat Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Austria. OPEC dan para mitranya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu (5/10) mengumumkan pemangkasan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai November demi mendongkrak harga minyak yang baru-baru ini merosot karena kekhawatiran resesi. (Xinhua/Wang Zhou)

Menurut pemantauan Okaz/Saudi Gazette, Arab Saudi meningkatkan produksi minyaknya untuk jangka waktu 16 bulan berturut-turut, mulai dari April 2021 ketika produksi mencapai sekitar 8,134 juta barel per hari sementara produksi minyaknya pada Agustus tahun ini mencapai sekitar 11,051 juta barel per hari, meningkat sebesar 35,86 persen dalam 16 bulan.

Banner

Angka tersebut setara dengan meningkatkan produksi minyaknya sekitar 2,917 juta barel per hari selama periode ini.

Pada basis pekanan, harga minyak mentah Brent naik sekitar dua persen dan WTI (West Texas Intermediate) naik sekitar tiga persen. Penurunan harga minyak mentah pada Jumat pekan lalu terjadi setelah kota-kota China mengintensifkan pembatasan virus corona untuk membendung penyebaran virus. Langkah ini diambil setelah China mencatat 1.506 kasus infeksi baru COVID-19 pada Ahad (27/10), menurut Komisi Kesehatan Nasional, naik dari 1.264 kasus baru di hari sebelumnya.

Sumber: Saudi Gazette

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan