Banner

UE sepakati larangan mobil dan van baru bermesin pembakaran pada 2035

Orang-orang mengamati kendaraan listrik Tesla dalam acara eCarExpo 2022 Swedia di Stockholm, Swedia, pada 29 April 2022. (Xinhua/Fu Yiming)

Mobil bermesin emisi karbon dioksida akan dilarang di Uni Eropa (UE) pada 2035, di bawah kesepakatan Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa, bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca di blok ini setidaknya 55 persen per 2030 dibandingkan dengan level 1990.

 

Brussel, Belgia (Xinhua) – Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa (UE) pada Kamis (27/10) malam waktu setempat mencapai kesepakatan sementara mengenai proposal Komisi Eropa untuk mengakhiri penjualan mobil dan van baru dengan emisi karbon dioksida (CO2) pada 2035.

Para anggota parlemen UE juga menyepakati target pengurangan emisi CO2 sebesar 55 persen untuk mobil baru dan 50 persen untuk van baru dibandingkan dengan level tahun 2021 pada 2030 mendatang. Per 2035, target tersebut akan dinaikkan hingga 100 persen untuk kedua kategori.

Ini merupakan kesepakatan pertama yang dicapai dalam paket kerangka kerja ‘Fit for 55’, rencana UE untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya setidaknya 55 persen per 2030 dibandingkan dengan level 1990.

“Menuntaskan kesepakatan pertama pada proposal dari paket ‘Fit for 55’ merupakan sebuah sinyal kuat bahwa UE bertekad untuk membuat kemajuan menuju netralitas iklim dan transisi hijau,” sebut Menteri Lingkungan Republik Ceko Anna Hubackova.

Banner
Mobil bermesin emisi CO2
Orang-orang mengamati kendaraan listrik Tesla dalam acara eCarExpo 2022 Swedia di Stockholm, Swedia, pada 29 April 2022. (Xinhua/Fu Yiming)

Mobil dan van bertanggung jawab terhadap 15 persen emisi CO2 di UE. Hasil yang diharapkan dari upaya ini termasuk kualitas udara yang lebih baik dan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Kesepakatan itu juga memberikan dorongan untuk desain dan manufaktur kendaraan tersebut.

“Perjanjian ini akan membuka jalan bagi industri otomotif modern dan kompetitif di UE,” kata Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Ceko Jozef Sikela. “Dunia sedang berubah, dan kita harus tetap menjadi yang terdepan dalam hal inovasi. Saya yakin kita dapat memanfaatkan transisi teknologi ini.”

Jadwal yang disepakati harus memungkinkan para produsen mobil Eropa untuk menyesuaikan rencana larangan penjualan mobil bermesin emisi CO2 itu, ujarnya.

Industri otomotif UE merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah China dan menyumbang 7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) blok tersebut, menurut Komisi Eropa.

Upaya untuk melarang penjualan mobil bermesin emisi CO2 tersebut pertama kali diusulkan oleh Komisi Eropa pada Juli 2021.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan