Banner

Kelahiran di Swedia catat angka terendah dalam dua dasawarsa

Orang-orang merayakan Festival Pertengahan Musim Panas di Stockholm, Swedia, pada 25 Juni 2022. (Xinhua/Wei Xuechao)

Antara Januari dan April tahun ini, angka kelahiran di Swedia tercatat 1,57 kelahiran per wanita, dibandingkan dengan 1,69 kelahiran pada periode yang sama tahun.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Angkakelahiran bayi pada musim semi 2022 di Swedia mencapai tingkat terendah dalam lebih dari dua dasawarsa terakhir, menurut data yang dirilis oleh Statistics Sweden pada Ahad (7/8).

Antara Januari dan April tahun ini, angka kelahiran di Swedia tercatat 1,57 kelahiran per wanita, dibandingkan dengan 1,69 kelahiran pada periode yang sama tahun lalu, papar data itu.

“Ini penurunan statistik yang tidak disangka sangat tajam,” ujar Gunnar Andersson, seorang profesor demografi di Universitas Stockholm, kepada Swedish Television pada Ahad (7/8).

Banner
angka kelahiran di swedia
Orang-orang menikmati waktu mereka di bawah bunga sakura di Stockholm, Swedia, pada 22 April 2022. (Xinhua/Wei Xuechao)

Ketika orang-orang tinggal di rumah selama pandemik COVID-19, kelahiran anak meningkat menjadi 1,69 kelahiran per wanita. Namun, dalam empat bulan pertama tahun ini, jumlah kelahiran bayi turun menjadi 35.467, menurut Statistics Sweden. Jumlah tersebut 2.483 lebih sedikit dibandingkan jumlah pada periode yang sama tahun lalu dan juga level terendah yang tercatat dalam 20 tahun terakhir.

“Dalam jangka pendek, mungkin terdapat variasi acak seperti yang diamati pada Januari lalu. Namun, tingkatnya telah jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya,” kata Andersson.

angka kelahiran di swedia
Foto yang diabadikan pada 6 Mei 2021 ini menunjukkan sebuah tanda yang mengimbau orang-orang untuk melakukan jaga jarak sosial di kompartemen metro di Stockholm, ibu kota Swedia. (Xinhua/Wei Xuechao)

Andersson mengatakan bahwa penurunan tingkat kesuburan yang mendadak dapat dikaitkan dengan kampanye vaksinasi massal terhadap COVID-19 yang dimulai pada musim semi 2021 lalu.

“Banyak yang menyadari bahwa itu merupakan akhir dari karantina wilayah (lockdown) dan bekerja dari rumah, dan kembali ke kehidupan normal,” kata Andersson.

Pada akhir 1990-an, rata-rata tingkat kelahiran bayi tercatat 1,5 kelahiran per wanita, seperti dilaporkan Swedish Television.

“Pada 1990-an, kita mengalami krisis ekonomi, dan lebih sedikit orang yang memilih untuk memiliki anak,” ujar Andersson.

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan