Banner

Kapal pertama angkut biji-bijian dari Ukraina akan berlabuh di Istanbul untuk pemeriksaan

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar (kanan), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres (kiri, tengah), dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) menandatangani kesepakatan di Istanbul, Turki, pada 22 Juli 2022. (Xinhua/Shadati )

Kapal kargo kering Razoni dari Ukraina yang berbendera Sierra Leone, mengangkut 26.527 ton jagung, dan akan melewati Selat Bosphorus lalu berlayar ke Mediterania sebelum akhirnya sampai di Istanbul.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Kapal kargo pertama yang mengangkut biji-bijian dari Ukraina akan berlabuh di Istanbul pada 3 Agustus dini hari waktu setempat, untuk menjalani pemeriksaan gabungan sebagai bagian dari Inisiatif Gandum Laut Hitam, kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Turki pada Senin (1/8).

Kementerian tersebut mengatakan dalam pesan tertulis bahwa kapal itu tidak akan memasuki pelabuhan mana pun dan pemeriksaan akan dilakukan di titik berlabuh di laut.

Sebuah tim dari Pusat Koordinasi Gabungan yang terdiri dari perwakilan dari Rusia, Ukraina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Turki akan naik ke kapal tersebut untuk melakukan pemeriksaan pada pukul 08.00 waktu setempat atau 12.00 WIB pada Rabu, 3 Agustus.

Banner

Komando Penjaga Pantai akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan tidak ada kapal lain yang akan mendekati kapal tersebut, menurut pihak kementerian.

“Jika tidak ada masalah, mudah-mudahan, setelah itu, kapal tersebut akan melanjutkan perjalanannya,” ujar Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

Kapal kargo kering Razoni yang berbendera Sierra Leone itu bertolak dari pelabuhan Odessa di Ukraina pada Senin pagi (1/8) waktu setempat menuju Tripoli di Lebanon. Mengangkut 26.527 ton jagung, Razoni akan melewati Selat Bosphorus dan berlayar ke Mediterania.

Akar mengungkapkan bahwa perjalanan kapal kargo lainnya dengan metodologi yang sama melalui “koridor yang ditentukan” juga telah direncanakan sebagai bagian dari kesepakatan yang ditandatangani di Istanbul.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa kesepakatan tersebut akan mengarah pada gencatan senjata dan perdamaian abadi, dan Turki akan melakukan apa yang diperlukan untuk tujuan ini.

Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov juga mengumumkan di akun media sosialnya bahwa kapal Razoni akan bergerak di sepanjang koridor yang keamanannya telah dikonfirmasi oleh mitra penjamin Ukraina, yakni “PBB dan Turki.”

Banner

Kubrakov mengatakan bahwa Ukraina adalah pengekspor jagung terbesar keempat di dunia, dan peluang untuk mengekspor produknya merupakan “keberhasilan yang luar biasa” guna memastikan keamanan pangan global.

Menurut Kubrakov, ada 16 kapal lagi yang menunggu giliran di pelabuhan Odesa.

“Dalam beberapa pekan mendatang, dengan dukungan dari mitra-mitra kami, kami berencana mencapai kapasitas penuh bagi pengiriman produk pertanian,” ungkapnya.

Pekan lalu, Pusat Koordinasi Gabungan diresmikan di Istanbul. Pusat itu terdiri dari total 20 perwakilan dari Ukraina, Rusia, Amerika Serikat, dan Turki untuk memantau pelaksanaan proses pengiriman biji-bijian.

Pusat itu akan melacak perjalanan kapal-kapal dari Ukraina untuk menjamin perjalanan aman mereka di Laut Hitam, serta melakukan pengawasan baik di pelabuhan Ukraina dan di Turki.

Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan dengan Turki dan PBB, yang memungkinkan ekspor pangan dan pupuk dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam, yaitu Odessa, Chornomorsk, dan Pivdennyi.

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan