Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa Indonesia berkomitmen dalam mewujudkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang tangguh, aman, damai dan sejahtera serta disegani oleh kawasan lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Menhan Prabowo pada pertemuan retreat Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) di Bangkok, Thailand pada Ahad, demikian pernyataan dari situs jejaring Kementerian Pertahanan RI yang dikutip di Jakarta.
Menurut dia, ASEAN mempunyai potensi kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga selalu menjadi magnet kepentingan kekuatan global. Selain itu perairan ASEAN juga merupakan urat nadi transportasi dan perdagangan dunia.
Namun, potensi wilayah laut di Asia Tenggara akan sulit dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal jika tidak ada perlindungan serta jaminan keamanan dan keselamatan dari masing-masing negara anggota ASEAN.
Di tengah situasi dunia internasional yang penuh dengan ketidakpastian, ASEAN harus tetap menjaga komitmen dan koneksitasnya demi kesejahteraan bersama.
Guna mewujudkan hal tersebut, ASEAN harus memiliki kerja sama yang kuat dan dapat diandalkan, tidak mudah dicerai-berai oleh kepentingan sesaat serta harus terus memelihara komitmen yang disebutkan dalam Piagam ASEAN.
“ASEAN tidak boleh terpecah belah dan terpolarisasi yang akan mengakibatkan konflik dan perpecahan. Indonesia secara tegas menentang invasi negara dalam bentuk apa pun dan di wilayah negara mana pun, khususnya di Asia Tenggara,” tegas Menhan Prabowo.
Menurut dia, keyakinan akan kekuatan ASEAN harus dimulai dengan kemandirian ASEAN, khususnya di bidang pertahanan. Hal tersebut dapat dicapai diantaranya dengan kerja sama pengamanan laut perbatasan, penyelesaian sengketa perbatasan, pembangunan industri pertahanan dan bidang lainnya yang harus selalu mengutamakan sentralitas ASEAN.
Kerja sama ASEAN dalam kerangka ADMM-Plus, kerja sama Patroli Selat Malaka, Trilateral Indomalphi di Laut Sulu dan Sulawesi, pertukaran informasi strategis ASEAN Our eyes melalui mekanisme Infrastruktur Komunikasi Langsung ASEAN atau ADI (ASEAN Direct Communication Infrastructure) telah menunjukkan kepada dunia internasional tentang komitmen ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh, aman, damai dan sejahtera.
ASEAN di Indo-Pasifik
Lebih lanjut Menhan RI menambahkan bahwa ASEAN harus dapat menjadi penyeimbang dan penghubung di kawasan Indo-Pasifik melaui ASEAN Indo-Pasifik Outlook sehingga tidak ada dominasi kekuasaan di kawasan.
ASEAN melalui karakter netralitas dan sentralitasnya mengajak seluruh negara di kawasan Indo-Pasifik untuk ikut bertanggungjawab dalam keamanan Kawasan karena Indo-Pasifik bukanlah semata-mata milik ASEAN melainkan milik masyarakat dunia.
Indo-Pasifik tidak boleh dimaknai hanya dalam konteks bebas dan terbuka melainkan juga harus memiliki karakteristik inklusif, transparan, dan komprehensif.
Kawasan tersebut juga harus mendatangkan manfaat bagi kepentingan jangka panjang bagi seluruh negara di dalamnya berdasarkan komitmen dalam mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama.
Indonesia berharap agar permasalahan keamanan di kawasan seperti pencurian kekayaan alam, pelanggaran wilayah, penyelundupan dan sengketa wilayah, bencana alam dan kemanusiaan dapat diatasi melalui kerja sama yang kuat, nyata, dan berkelanjutan.
Permasalahan Laut China Selatan yang mengemuka saat ini harus segera diselesaikan secara damai melalui forum dialog dan diplomasi dengan mendorong Code of Conduct yang telah disepakati ASEAN agar dapat diterima oleh China.
Menhan RI berharap pertemuan retreat Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan pertahanan ASEAN di masa yang akan datang.
“Bagi Indonesia, ASEAN adalah wadah membangun kerja sama yang bermanfaat bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan. Melalui pilar politik dan keamanan ASEAN kita bisa memperkuat keamanan Asia Tenggara yang dapat meningkatkan kesejahteraan negara-negara di dalamnya,” kata Menhan Prabowo.
Laporan: Redaksi