Sejak Mei, sebanyak 5.022 kasus penyakit telah dilaporkan di 55 negara di seluruh dunia, dengan Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Portugal mengkonfirmasi jumlah tertinggi pada 29 Juni 2022.
Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan pada Kamis (30/6) mengeluarkan peringatan perjalanan untuk 44 negara yang telah melaporkan infeksi monkeypox atau cacar monyet yang ditularkan di dalam negeri atau tidak diketahui asalnya.
Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox dan terutama terjadi di Afrika tengah dan barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis.
Sejak Mei, sebanyak 5.022 kasus penyakit telah dilaporkan di 55 negara di seluruh dunia, dengan Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Portugal mengkonfirmasi jumlah tertinggi pada 29 Juni, kata CDC.
Di 11 dari 55 negara itu, termasuk Taiwan, hanya kasus impor penyakit yang tercatat hingga saat ini, sementara di 44 negara lainnya ada kasus domestik dan infeksi yang tidak diketahui asalnya, kata CDC.
Merespon kondisi tersebut, Taiwan telah mengeluarkan pemberitahuan kesehatan perjalanan Level 2, yang tertinggi kedua dalam sistem tiga tingkatnya, untuk 44 negara, memperingatkan para pelancong untuk mengambil tindakan pencegahan yang ditingkatkan, kata CDC.
Ke44 negara tersebut adalah Inggris, Jerman, Spanyol, Portugal, Prancis, Belanda, Italia, Belgia, Swiss, Irlandia, Israel, Austria, Denmark, Swedia, Polandia, Hongaria, Slovenia, Republik Ceko, Rumania, Finlandia, Norwegia, Islandia, Yunani, Latvia, Malta, Georgia, dan Luksemburg.
Amerika Serikat, Kanada, Chili, Peru, Brasil, Meksiko, Argentina, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Ghana, Kamerun, Benin, Republik Kongo, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan Australia, juga masuk dalam daftar tersebut.
Pada 24 Juni, Taiwan melaporkan kasus cacar monyet yang pertama dan satu-satunya sejauh ini, yang diderita oleh seorang pria yang kembali dari Jerman.
Gejala penyakit ini antara lain demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan, diikuti dengan ruam beberapa hari kemudian, yang berubah menjadi lecet, dan akhirnya membentuk koreng dan rontok.
Virus dapat menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi, dan penularan terjadi melalui kontak langsung dengan ruam menular, koreng, cairan tubuh, atau bahan yang terkontaminasi virus, kata CDC.
CDC sebelumnya menyarankan masyarakat agar menghindari kontak dengan hewan seperti hewan pengerat dan primata ketika mengunjungi tempat-tempat di mana penyakit itu menyebar, dan juga menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi.
Individu yang mengembangkan gejala penyakit harus mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin dan memberi tahu petugas kesehatan tentang riwayat perjalanan dan kontak mereka, kata CDC.
Sumber: CNA
Laporan: Redaksi