Jakarta (Indonesia Window) – Spesies ikan siprinide baru dari era Oligosen terkonfirmasi hidup sekitar 30 juta tahun yang lalu setelah peneliti China menemukan fosilnya di wilayah Dataran Tinggi Qinghai Tibet, China barat laut.
Seperti dilansir Xinhua, Selasa, sebuah tim peneliti China dari Universitas Lanzhou melakukan penelitian tersebut dan hasilnya telah diterbitkan di Journal of Systematic Palaeontology.
Cekungan Qaidam merupakan salah satu dari tiga cekungan pedalaman utama di China. Iklimnya saat ini kering dan disertai angin kencang. Cekungan itu menjadi kunci untuk memahami perubahan biologis yang telah terjadi di Dataran Tinggi Qinghai Tibet. Namun, informasi dari perspektif paleontologi di cekungan itu masih sedikit.
Peneliti utama dalam penelitian tersebut Yan Defei mengungkapkan bahwa genus (Paleoschizothorax) dari fosil ikan itu kali pertama dilaporkan di Cekungan Qaidam, timur laut Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, pada 2018.
Catatan fosil baru itu dan analisis filogenetiknya menunjukkan bahwa schizothoracines primitif tersebut kemungkinan besar berasal dari Cekungan Qaidam.
Penemuan fosil ikan yang terawetkan dan memiliki panjang sekitar 15 sentimeter tersebut memberikan wawasan tentang evolusi keanekaragaman hayati dan lingkungan purba di dataran tinggi tersebut.
Analisis korelasi awal menunjukkan bahwa tingkat penurunan ukuran skala tubuh berkorelasi negatif dengan suhu rata-rata habitat pada kebanyakan spesies ikan siprinide China, menurut artikel penelitian tersebut.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi