Jakarta (Indonesia Window) – Outlet media milik negara Rusia RT dan Sputnik telah diblokir oleh YouTube di seluruh Eropa dan Inggris di tengah invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina.
YouTube, yang dimiliki oleh Google, mengatakan larangan itu segera berlaku, tapi mungkin perlu beberapa waktu agar pemblokiran menjadi efektif sepenuhnya.
Raksasa teknologi itu sebelumnya membatasi kemampuan RT dan saluran Rusia lainnya untuk menghasilkan uang dari iklan yang muncul di video, tapi telah memperpanjang sanksinya untuk memblokir sepenuhnya saluran tersebut.
“Karena perang yang sedang berlangsung di Ukraina, kami memblokir saluran YouTube yang terhubung ke RT dan Sputnik di seluruh Eropa, segera berlaku,” kata pernyataan dari Google Eropa.
“Butuh waktu bagi sistem kami untuk sepenuhnya meningkat. Tim kami terus memantau situasi sepanjang waktu untuk mengambil tindakan cepat.”
Facebook juga telah memblokir akses ke RT dan Sputnik di platformnya karena sebelumnya juga membatasi kemampuan saluran tersebut untuk menghasilkan pendapatan dari iklan.
Perubahan itu berarti halaman organisasi tidak terlihat di Facebook atau Instagram di UE, tetapi untuk saat ini, mereka tetap terlihat di Inggris.
Mantan wakil perdana menteri Inggris, Sir Nick Clegg, yang sekarang menjadi wakil presiden urusan global di perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan perusahaan telah diminta oleh pemerintah untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap media yang didukung Pemerintah Rusia.
“Kami telah menerima permintaan dari sejumlah pemerintah dan UE untuk mengambil langkah lebih lanjut terkait dengan media yang dikendalikan negara Rusia,” katanya di Twitter pada Senin malam (28/2).
“Mengingat sifat luar biasa dari situasi saat ini, kami akan membatasi akses ke RT dan Sputnik di seluruh UE saat ini.”
Sumber: https://www.lbc.co.uk/
Laporan: Redaksi