Jakarta (Indonesia Window) – Presiden AS Joe Biden telah menyetujui pengerahan hampir 3.000 tentara Amerika ke Eropa timur dalam beberapa hari mendatang di tengah perselisihan dengan Rusia mengenai Ukraina dalam apa yang dikatakan Pentagon pada Rabu sebagai sinyal kesiapan AS untuk membela sekutu NATO.
Pengerahan itu melebihi 8.500 tentara yang disiagakan Pentagon bulan lalu untuk siap dikerahkan ke Eropa jika diperlukan. Bersama-sama, langkah tersebut bertujuan untuk meyakinkan sekutu NATO yang gelisah dalam menghadapi penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina sambil menghindari penempatan baru ke Ukraina sendiri, yang bukan bagian dari NATO.
Sebuah sumber yang mengetahui rinciannya mengatakan 1.700 tentara akan dikerahkan dari Fort Bragg di North Carolina ke Polandia dan 300 lainnya dari pangkalan ke Jerman. Sekitar 1.000 tentara yang berbasis di Jerman akan menuju ke Rumania, kata sumber itu.
Pentagon mengatakan tidak mengesampingkan penyebaran tambahan di luar yang diumumkan pada hari Rabu.
“Penting bagi kami untuk mengirimkan sinyal yang kuat kepada Tuan Putin dan, sejujurnya, kepada dunia bahwa NATO penting bagi Amerika Serikat dan itu penting bagi sekutu kami,” kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam jumpa pers, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasukan AS yang diberitahu tentang perintah pengerahan itu pekan lalu, termasuk tim tempur brigade tambahan, personel logistik, dukungan medis, dukungan penerbangan dan pasukan yang terlibat dengan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian.
Rusia membantah merencanakan invasi. Tetapi, setelah merekayasa krisis yang sedang berlangsung dengan mengepung Ukraina dengan pasukan dari utara, timur dan selatan, Moskow sekarang mengutip tanggapan Barat sebagai bukti untuk mendukung narasinya bahwa Rusia adalah target, bukan penghasut agresi.
Rusia, yang merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung pemberontak pro-Rusia yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur, menuntut jaminan keamanan, termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah mengakui Ukraina.
Amerika Serikat telah menolak seruan semacam itu, dengan mengatakan terserah kepada Ukraina dan NATO apakah Kyiv akan bergabung dengan aliansi itu.
Pentagon memperbarui peringatan tentang penumpukan tentara Rusia, tapi memberikan harapan bahwa Putin akan memilih solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
“Kami masih tidak percaya dia membuat keputusan untuk menginvasi Ukraina lebih lanjut,” kata Kirby.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi