Banner

Eksoplanet punya atmosfer berlapis seperti Bumi terbuat dari gas titanium

Ilustrasi. Alam semesta. (Shot by Cerqueira on Unsplash)

Magelang, Jawa Tengah (Indonesia Window) – Para ilmuwan telah menemukan bahwa sebuah planet di luar tata surya (eksoplanet) memiliki atmosfer kompleks yang terbentuk dari gas logam yang beroperasi seperti atmosfer Bumi.

Penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Nature Astronomy itu, menemukan bukti bahwa logam yang ditemukan di atmosfer WASP-189b berlapis.

Dalam penelitian yang pertama kali dilakukan menunjukkan bahwa planet gas raksasa seperti Jupiter memiliki atmosfer yang kompleks seperti Bumi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa para astronom, yang sebelumnya berasumsi bahwa atmosfer planet ekstrasurya ada sebagai lapisan seragam, dan tegolong menyerupai bentuk Bumi.

Bibiana Prinoth, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Lund di Swedia yang merupakan penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Di masa lalu, hanya mungkin untuk menganalisis atmosfer jenis planet ekstrasurya ini dengan model satu dimensi. Dalam penelitian kami, kami membuka jalan untuk menggunakan spektrograf resolusi tinggi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang atmosfer planet ekstrasurya.”

Banner

Para peneliti secara khusus mencatat keberadaan titanium oksida, yang menyerap radiasi gelombang pendek seperti radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.

“Deteksinya dapat menunjukkan lapisan di atmosfer WASP-189b yang berinteraksi dengan iradiasi bintang mirip dengan bagaimana lapisan ozon di Bumi,” kata Kevin Heng, seorang profesor astrofisika di Universitas Bern, dalam siaran persnya.

Prinoth mengatakan bahwa para peneliti menemukan bukti bahwa atmosfer dilapisi dengan gas yang bermacam dengan cara yang berbeda, seperti lapisan uap air dan ozon di atmosfer Bumi.

Gas logam lain yang ditemukan di atmosfer WASP-189b termasuk besi (Fe), kromium (Cr), vanadium (V), magnesium (Mg) dan mangan (Mn).

“Saya sering ditanya apakah menurut saya penelitian saya relevan dengan pencarian kehidupan di tempat lain di alam semesta. Jawaban saya selalu iya. Jenis studi ini merupakan langkah pertama dalam pencarian ini,” kata Prinoth.

Di atas atmosfer logamnya, WASP-189b adalah planet neraka yang terletak 322 tahun cahaya dari Bumi dan mungkin yang paling ekstrem dari 42.000 planet ekstrasurya yang diketahui, dengan suhu siang hari sekitar 5.792 derajat Fahrenheit (sekitar 3.200 derajat Celsius).

Banner

Laporan: Ditasari Amalia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan