Jakarta (Indonesia Window) – Fasilitas perusahaan minyak milik Kerajaan Arab Saudi, Aramco, kerap kali menjadi sasaran serangan rudal teroris.
Pihak Aramco mengatakan mereka menggunakan teknologi canggih untuk mengoperasikan dan memelihara sumur minyak yang telah memungkinkan perusahaan itu menutup lebih dari 300 sumur melalui akses jarak jauh menyusul serangan bulan lalu di ladang minyaknya, demikian laporan Saudi Gazette yang dikutip di Jakarta, Ahad.
Mohammed Al-Suwaij, direktur manajemen produksi di ladang minyak Khurais, mengungkapkan bahwa perusahaan itu menutup lebih dari 300 sumur minyak dari ‘ruang kontrol’ jarak jauh.
Operasi tersebut dilakukan melalui sistem cerdas yang memungkinkan pengoperasian ladang minyak dan sumur yang tersebar di wilayah geografis yang luas dari jarak jauh.
Sebuah laporan dari perusahaan baru-baru ini mengungkapkan bahwa lima unit ladang minyak di Khurais beroperasi secara independen, memberikan fleksibilitas dalam memulihkan dan melanjutkan produksi.
Desain fasilitas yang sangat canggih dan investasi dalam banyak fitur lanjutan memungkinkan ladang minyak untuk bertahan dari berbagai serangan, termasuk dalam skala besar.
Unit-unit produksi lain yang masih utuh merupakan faktor penting dalam memulihkan produksi minyak dalam waktu 24 jam setelah serangan.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Aramco menggambarkan penutupan ladang Khurais sebagai “ideal”, menekankan bahwa menutupnya adalah contoh yang bagus dari seni kendali jarak jauh melalui teknologi canggih dari ruang kendali pusat.
Laporan: Redaksi