Banner

Jakarta (Indonesia Window) –  Perusahaan telekomunikasi multinasional Qatar yang berkantor pusat di Doha, Ooredoo, melaporkan pendapatan sebesar 22,1 miliar riyal Qatar (sekitar 86,13 triliun rupiah) selama Januari – September 2021.

Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendapatan meningkat 3 persen, didorong oleh Qatar, Indonesia, dan Tunisia, menurut Kantor Berita QNA.

EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) untuk periode sembilan bulan adalah 9,9 miliar riyal Qatar (sekira 38,5 triliun rupiah) dengan margin EBITDA sebesar 45 persen, didorong oleh pertumbuhan di Indonesia, Kuwait dan Aljazair.

Tingkat pertumbuhan EBITDA mencapai 7 persen dan 10 persen tidak termasuk dampak FX (foreign exchange).

Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham menjadi negatif terutama karena kerugian nilai tukar mata uang asing dan penurunan nilai di Myanmar.

Banner

Dampak negatif tersebut sebagian diimbangi oleh keuntungan dari penjualan dan penyewaan kembali aset menara Indosat Ooredoos senilai 1.000 juta riyal Qatar (sekira 3,8 triliun rupiah) dan pembalikan penyediaan FX COVID-19. Di luar dampak FX ini, laba bersih meningkat sebesar 41 persen.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan