Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 55 juta orang, yang terdiri dari 8,1 persen wanita dan 5,4 persen pria di atas 65 tahun, hidup dengan demensia (penurunan kemampuan berpikir).

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 78 juta pada tahun 2030 dan menjadi 139 juta pada tahun 2050, menurut keterangan tertulis dari WHO yang diterima di Jakarta, Jumat.

Demensia disebabkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak, seperti penyakit Alzheimer atau stroke. Ini mempengaruhi memori dan fungsi kognitif lainnya, serta kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.

“Demensia merampas jutaan ingatan, kemandirian, dan martabat mereka, tetapi juga merampas orang-orang yang kita kenal dan cintai,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Namun demikian, WHO mencatat hanya seperempat negara di seluruh dunia yang memiliki kebijakan, strategi, atau rencana nasional untuk mendukung orang dengan demensia dan keluarga mereka.

Banner

“Dunia mengecewakan orang-orang dengan demensia, dan itu menyakitkan kita semua. Empat tahun lalu, pemerintah menyetujui serangkaian target yang jelas untuk meningkatkan perawatan demensia. Namun target saja tidak cukup. Kami membutuhkan tindakan bersama untuk memastikan bahwa semua orang dengan demensia dapat hidup dengan dukungan dan martabat yang layak mereka dapatkan,” kata Dirjen WHO.

Pada 2019, biaya global demensia diperkirakan mencapai 1,3 triliun dolar AS. Biaya ini diproyeksikan meningkat menjadi 1,7 triliun dolar AS pada tahun 2030, atau 2,8 triliun dolar AS jika dikoreksi dengan kenaikan biaya perawatan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan