Jakarta (Indonesia Window) – Kelompok bisnis perjalanan, Thomas Cook, yang menjalankan usaha penerbangan dan wisata ke seluruh dunia dinyatakan bangkrut oleh Otoritas Penerbangan Sipil Inggris pada sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Akibatnya, semua jadwal penerbangan dan liburan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dibatalkan, menyebabkan 150.000 penumpang terlantar di sejumlah negara dan tengah menunggu kepastian waktu kepulangan mereka, lapor The Guardian yang dikutip di Jakarta, Senin.
Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) mengatakan pemerintah telah meminta untuk meluncurkan program repatriasi selama dua pekan ke depan, dimulai pada Senin (23/9) hingga Ahad (6/10) guna memulangkan para pelanggan Thomas Cook ke Inggris.
Lusinan pesawat sewaan telah didatangkan dari Malaysia guna mendukung program tersebut.
Otoritas Penerbangan Sipil telah menginstruksikan pelanggan yang saat ini di luar negeri untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara sampai penerbangan mereka kembali ke Inggris dikonfirmasi di situs jejaring khusus.
Sementara itu, pelanggan Thomas Cook di Inggris yang belum bepergian tidak diperbolehkan pergi ke bandara karena semua penerbangan yang meninggalkan Inggris telah dibatalkan.
Menteri Bisnis Inggris, Andrea Leadsom, mengatakan akan menulis surat kepada Layanan Kepailitan agar “mempercepat” penyelidikan mereka tentang keadaan di sekitar Thomas Cook yang dilikuidasi.
Laporan: Redaksi