Banner

COVID-19 – Masker berlapis berikan perlindungan ganda

Mengenakan masker berlapis dua memberikan perlindungan dua kali lebih kuat terhadap COVID-19 dibandingkan dengan satu lapis masker, menurut studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. (Markus Winkler on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Mengenakan masker berlapis dua memberikan perlindungan dua kali lebih kuat terhadap COVID-19 dibandingkan dengan satu lapis masker, menurut studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Dalam studi yang dirilis Rabu (10/2), partikel berukuran COVID-19 disemprotkan pada dua kepala buatan dengan fungsi pernapasan yang dilengkapi dengan satu atau dua masker dari jarak sekitar dua meter.

Para peneliti menemukan bahwa 40 persen partikel yang disemprotkan ke kepala buatan yang memakai satu lapis masker diblokir, sementara kepala buatan yang memakai dua lapis masker memblokir 80 persen partikel.

Jika semua orang di lingkungan yang sama memakai dua lapis masker, jumlah partikel yang diblokir meningkat menjadi 95 persen secara total, kata Dr. John Brooks dari tim peneliti.

“Tantangan pertama adalah mengajak sebanyak mungkin orang untuk memakai masker. Setelah itu, membantu mereka yang memakai masker mendapatkan hasil maksimal dari masker itu,” kata Brooks.

Banner

CDC telah memperbarui panduan anti-virusnya, bahwa masker kain yang dikenakan di atas masker bedah dapat lebih melindungi dengan menutup celah di masker awal.

Namun demikian CDC mengatakan, temuan simulasi tersebut tidak boleh digeneralisasikan untuk keefektifan semua masker prosedur medis atau masker kain, atau diartikan sebagai representasi dari efektivitas masker ini saat dikenakan di lingkungan yang nyata.

Temuan itu juga mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk anak-anak atau pria dengan janggut dan rambut wajah lainnya, kata CDC.

Mereka menambahkan bahwa mengendalikan penyebaran virus sangat penting tidak hanya untuk mengurangi efek luas pandemik COVID-19 pada kesehatan manusia dan ekonomi, tapi juga untuk memperlambat evolusi virus dan munculnya varian yang dapat mengubah dinamika penularan atau memengaruhi diagnostik, terapeutik, dan vaksin.

“Sampai kekebalan populasi yang diinduksi oleh vaksin tercapai, mengenakan masker secara massal adalah cara yang sangat efektif untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2 bila dikombinasikan dengan tindakan perlindungan lainnya, seperti menjaga jarak secara fisik, menghindari keramaian dan berada dalam ruangan yang berventilasi buruk, dan menjaga kebersihan,” kata CDC.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan