Banner

COVID-19 – Arab Saudi akan buka sejumlah pusat vaksinasi

Ilustrasi. Pusat vaksinasi akan segera dibuka di wilayah barat Arab Saudi dan Provinsi Timur, sebagai bagian dari kampanye inokulasi COVID-19 yang sedang berlangsung dari Kementerian Kesehatan. (Fernando Zhiminaicela from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Pusat vaksinasi akan segera dibuka di wilayah barat Arab Saudi dan Provinsi Timur, sebagai bagian dari kampanye inokulasi COVID-19 yang sedang berlangsung dari Kementerian Kesehatan.

Lebih dari 440.000 orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehaty untuk menerima vaksin virus corona, menurut kementerian, dalam laporan Arab News yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Sembilan puluh persen dari mereka yang terdaftar melalui aplikasi itu berusia antara 20 dan 60 tahun.

Kementerian telah mengidentifikasi mereka yang tidak boleh mendapatkan vaksin. Mereka adalah wanita yang sedang hamil atau menyusui, wanita yang berencana hamil dalam dua bulan ke depan, orang yang menderita reaksi alergi parah yang memerlukan suntikan epinefrin, dan yang telah terinfeksi virus dalam 90 hari terakhir.

Kementerian juga telah mengidentifikasi mereka yang akan menjadi yang pertama menerima vaksinasi. Mereka adalah penderita obesitas dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) melebihi 40, penderita imunodefisiensi dan/atau sedang mengonsumsi obat penekan sistem imun, serta penderita penyakit kronis seperti asma, jantung menahun, penyakit paru obstruktif kronik, dan memiliki riwayat stroke.

Banner

“Seperempat dari mereka yang terdaftar untuk vaksin melalui aplikasi Sehaty adalah perempuan dan kami berharap lebih banyak yang akan mendaftar dan mempercayai vaksin tersebut,” kata Dr. Sami Almudarra, direktur medis untuk program vaksin virus corona Kementerian Kesehatan.

Arab Saudi terus memantau dan melaporkan kasus yang dikonfirmasi melalui uji polymerase chain reaction (PCR).

Statistik terbaru menunjukkan 361.359 kasus terkonfirmasi COVID-19 ditemukan Arab Saudi, dengan 6.139 kematian.

Sementara itu, 352.249 pasien dinyatakan pulih, sehingga total kasus aktif menjadi 2.970.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan