Banner

KBRI Beirut kembali berhasil evakuasi 14 WNI dari Lebanon

Pemerintah Republik Indonesia (RI) kembali berhasil mengevakuasi 14 Warga Negara Indonesia (WNI) pada 9 Oktober 2024 dari Lebanon yang sedang dilanda konflik. (Kementerian Luar Negeri RI)

14 Warga Negara Indonesia pada 9 Oktober 2024 berhasil dievakuasi dari Lebanon yang sedang dilanda konflik, dan mereka tiba dengan selamat di tanah air pada 10 Oktober.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Republik Indonesia (RI) kembali berhasil mengevakuasi 14 Warga Negara Indonesia (WNI) pada 9 Oktober 2024 dari Lebanon yang sedang dilanda konflik, dan mereka tiba dengan selamat di tanah air pada 10 Oktober.

Upaya tersebut merupakan gelombang keenam dari rangkaian evakuasi WNI di Lebanon, ungkap Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Indonesia Window Sabtu.

Pasca-ketibaan mereka, 14 Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut dipulangkan ke daerah asalnya dengan dukungan dari kementerian/lembaga/instansi terkait.

Mereka dipulangkan melalui jalur udara dengan rute penerbangan dari Beirut (ibu kota Lebanon) menuju Jakarta (ibu kota Indonesia) dengan titik transit di Jeddah (Arab Saudi) dan Dubai (Persatuan Emirat Arab).

Di antara keempat belas WNI tersebut, 10 orang merupakan laki-laki dan empat orang adalah perempuan, yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Sebelumnya, Pemerintah RI telah mengevakuasi 65 WNI dan satu warga negara asing (WNA) dalam lima gelombang evakuasi pada 10 Agustus 2024, 18 Agustus 2024, 28 Agustus 2024, 2 Oktober 2024, dan 3 Oktober 2024.

Dengan demikian, total jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Lebanon oleh Pemerintah RI adalah 79 WNI dan satu WNA.

Saat ini, jumlah WNI yang masih berada di Lebanon sebanyak 85 orang. Sebanyak 17 WNI yang berprofesi sebagai pekerja migran dan diaspora yang menikah dengan WNA sebelumya telah kembali secara mandiri, baik dengan biaya perusahaan maupun pribadi.

Sebelumnya, KBRI Beirut menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Lebanon sejak 4 Agustus 2024. Koordinasi intensif untuk menetapkan rencana alternatif (contingency plan), termasuk rute evakuasi telah dilakukan dengan melibatkan seluruh Perwakilan RI terkait, termasuk KBRI Amman, KBRI Beirut, KBRI Damaskus, KBRI Kairo, dan KBRI Roma.

Kementerian Luar Negeri RI terus mengimbau WNI agar tetap meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu, dan mengikuti arahan kontingensi dari Perwakilan RI terkait.

WNI yg memiliki rencana perjalanan ke wilayah-wilayah rawan, seperti Iran, Israel, Lebanon, Palestina, Suriah, serta Yaman, disarankan untuk menundanya hingga situasi aman.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan