Banner

Jokowi, PM Timor Leste dorong pembentukan perjanjian kerja sama investasi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan resmi PM Republik Demokratik Timor Leste Taur Matan Ruak, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2/2023). (Sekretariat Kabinet RI)

PM Timor Leste Taur Matan Ruak dan Presiden Joko Widodo bersepakat untuk mendorong pembentukan perjanjian kerja sama investasi bilateral.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Timor Leste Taur Matan Ruak berkomitmen untuk mengintensifkan pembahasan mengenai pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan kedua negara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Timor Leste Taur Matan Ruak, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2).

Sejalan dengan itu, kedua pemimpin bersepakat untuk mendorong pembentukan perjanjian kerja sama investasi bilateral, kata Sekretariat Kabinet RI dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip oleh Indonesia Window pada Selasa.

Indonesia dan Timor Leste berkomitmen untuk mengintensifkan pembahasan mengenai pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan antara NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Oecusse, Presiden Jokowi menjelaskan.

“Dan, untuk mendukung kerja sama ekonomi khususnya pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan, kita sepakat untuk mendorong dimulainya perundingan pembentukan Bilateral Investment Treaty,” kata presiden.

Pada kesempatan itu, presiden pun menekankan pentingnya kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste.

“Saya menyambut baik terus meningkatnya hubungan perdagangan kedua negara,” ujar kepala negara yang juga menyambut baik komitmen Indonesia dan Timor Leste untuk meningkatkan konektivitas darat, antara lain melalui peluncuran perdana trayek bus rute Kupang-Dili.

“Secara khusus, saya juga mendorong agar biaya logistik transportasi laut untuk kegiatan bisnis dapat diturunkan,” imbuhnya.

Terkait pengelolaan kawasan perbatasan, presiden mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa pada tahun ini, yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan segmen Bijael Sunan-Oben.

“Penyelesaian perundingan batas darat ini penting untuk dapat memulai perundingan maritim serta mendorong pembangunan PLBN (Pembangunan Pos Lintas Batas Nasional) di Oepoli,” tuturnya, seraya menambahkan, isu lain yang dibahas adalah penguatan kerja sama pembangunan.

Presiden mengungkapkan, sejak tahun 2006, terdapat 258 kegiatan kerja sama pembangunan Indonesia dengan Timor Leste yang melibatkan ribuan peserta Timor Leste.

Jokowi juga menyampaikan, untuk mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dalam dua tahun terakhir Indonesia telah memberikan 489 beasiswa bagi pelajar Timor Leste.

“Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama pembangunan, terutama melalui penguatan kapasitas SDM,” tandasnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan