Banner

Jumlah korban tanah longsor Natuna jadi 30 dan 24 masih hilang

Alat berat jenis eskavator dikerahkan untuk membuka jalan yang tertimbun material longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/3/2023). (Komunikasi Kebencanaan/Danung Arifin)

Kebutuhan logistik dasar bagi 1.216 jiwa pengungsi sampai Kamis (9/3) sudah terpenuhi. Pemerintah pusat melalui BNPB telah mendukung 16 ton bantuan yang sudah sampai di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah korban tanah longsor Natuna bertambah menjadi 30 orang, 24 warga masih dinyatakan hilang dan terdapat 1.216 jiwa pengungsi, berdasarkan data perkembangan pencarian dan pertolongan per Kamis (9/3).

Penanganan darurat pascabencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada hari ketiga, mengalami kemajuan dan sudah menunjukan adanya progres yang lebih baik, ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam konferensi pers di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kamis (9/3).

Beberapa perkembangan sudah tampak di lapangan termasuk pulihnya sistem jaringan komunikasi, kata Suharyanto, seraya menambahkan, BNPB selaku pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional di Pulau Serasan sudah memperbaiki perangkat menara BTS (Base Transceiver Station/ infrastruktur telekomunikasi nirkabel).

Sebagai cadangan, Suharyanto juga mengatakan ada beberapa perangkat telepon satelit yang disediakan oleh BNPB, Komando Resor Militer (Korem) dan Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), dan memastikan bahwa seluruh perangkat itu dapat digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.

Banner

“Seluruh alat komunikasi sudah jalan. Ada lima BTS yang sudah beroperasi. BNPB juga ada dua telepon satelit, dari korem, mabesad ada lima telepon satelit yang bisa digunakan,” Suharyanto menjelaskan.

Menurut Suharyanto hingga hari ketiga pada Kamis (9/3), akses jalan masih terputus karena tertutup material longsoran. Adapun kendala utama yang dihadapi dalam proses pembukaan jalan tersebut adalah kondisi cuaca yang sangat dinamis, dan hujan masih kerap terjadi.

Kepala BNPB memastikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menambah alat berat sehingga jalur yang masih tertutup itu dapat dibuka dengan target pengerjaan selama dua hari.

Bila akses jalan sudah dapat terhubung, tujuh tiang listrik yang roboh karena terdampak material longsor akan mulai dipasang dan dipulihkan kembali sehingga kebutuhan kelistrikan dapat kembali normal, kata Suharyanto.

Mengenai kebutuhan dasar bagi 1.216 jiwa pengungsi, termasuk air bersih, dia memastikan bahwa segala yang dibutuhkan warga di pengungsian sampai saat ini tidak ada masalah.

Di samping itu, bantuan untuk warga pengungsi terus berdatangan, dan pemerintah pusat melalui BNPB pun kembali mengirimkan 16 ton bantuan melalui jalur laut.

Banner

“Kebutuhan logistik dasar bagi 1.216 jiwa pengungsi sampai hari ini (Kamis) sudah terdukung. Dari pemerintah pusat melalui BNPB sudah ada 16 ton yang sudah sampai di Pulau Serasan,” Suharyanto menambahkan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan