Banner

Fokus Berita – Wisatawan China perkuat target 7,4 juta kunjungan di 2023

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno optimistis kedatangan kembali wisatawan mancanegara (wisman) China dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta-7,4 juta kunjungan. (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI)

Wisatawan China disambut dengan pengalungan bunga dan pemberian suvenir kepada seluruh penumpang serta dimeriahkan tari tradisional khas Bali dan penampilan atraksi barongsai di terminal kedatangan internasional.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik kunjungan kembali wisatawan China pascakeputusan pemerintah negara itu mencabut pembatasan perjalanan ketat internasional pada 8 Januari 2023.

China merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan negara tirai bambu tersebut sebanyak 255.300 pada 2023, kata Sandiaga dalam keterangannya, Ahad (22/1), yang dikutip Indonesia Window, Selasa.

“Kita juga tetap terapkan protokol kesehatan yang sudah diberikan oleh Satgas Covid dan Kemenkes dalam kedatangan wisatawan China. Dan per hari ini tidak diperlukan tambahan pengecekan bagi wisatawan dari China. Semua mengikuti standar yang sudah ada,” kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga optimistis kedatangan kembali wisatawan (wisman) China dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta-7,4 juta kunjungan.

Banner

Kemenparekraf akan terus mempromosikan destinasi-destinasi favorit seperti Bali, Manado, dan lima destinasi super prioritas dalam menggaet pasar China, ungkapnya.

Sebanyak 210 wisatawan asal China mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali setelah menempuh perjalanan hampir lima jam dari Bandara Internasional Bao’an Shenzhen, Guangdong, China, Ahad, 22 Januari 2023.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama pemangku kepentingan pariwisata di Bali secara resmi menyambut kedatangan kembali wisatawan China.

Wisatawan China disambut dengan pengalungan bunga dan pemberian suvenir kepada seluruh penumpang serta dimeriahkan tari tradisional khas Bali dan penampilan atraksi barongsai di terminal kedatangan internasional.

wisatawan China
Wisatawan China disambut dengan pengalungan bunga dan pemberian suvenir kepada seluruh penumpang serta dimeriahkan tari tradisional khas Bali dan penampilan atraksi barongsai di terminal kedatangan internasional. (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI)

“Kami menggelar karpet merah bagi mereka karena ekonomi kita terus menggeliat. Kita harapkan kedatangan wisman Tiongkok semakin mempercepat pemulihan sektor ini dan semakin banyak lapangan kerja dibuka,” kata Menparekraf.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, saat menyambut kedatangan wisman Tiongkok di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali, Minggu (22/1/2023), menjelaskan alasan Bali menjadi destinasi pertama dalam menyambut wisman China.

Banner

Berdasarkan data Online Travel Agent (OTA) di China, terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata di luar negeri sebesar 430 persen. Indonesia masuk dalam top 5 pencarian dan volume pencarian Bali meningkat 250 persen.

Ia berharap penyambutan kembali pelancong China ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif bagi wisatawan negara tersebut.

“Bali itu sangat populer di China. Mereka suka Bali dengan alamnya, hotel, dan spanya. Nah bagaimana kita bisa mengafiliasi itu dengan berbagai cara. Mereka sangat social media savvy. Di sana yang main apa? Tik-tok ternyata, kita ikut untuk promosikan. Yang kedua akses masuk flight yang bisa langsung ke Bali, bagaimana caranya visa juga mudah, dan tentu saja memberikan pelayanan terbaik,” kata Ni Made Ayu.

Made menjelaskan Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen krisis selama pandemi COVID-19 yang diiringi dengan peningkatan secara masif CHSE Certified Destination.

CHSE adalah Cleanliness/kebersihan, Health/kesehatan, Safety/keamanan, dan Environment Sustainability/kelestarian lingkungan. Certified Destination yaitu daerah tujuan bersertifikat).

Selain itu rasio tingkat vaksinasi per populasi yang relatif tinggi, sehingga Indonesia optimistis menyambut turis asal China dengan baik, tambahnya.

Banner

Dia berharap kedatangan wisman China ke Bali ini berdampak bagi kebangkitan pariwisata Indonesia termasuk Bali sebagai pintu gerbang utama di Indonesia.

Made berharap hadirnya wisman China dapat membangkitkan pariwisata Indonesia, dan Bali khususnya.

Gubernur Bali I Wayan Koster di kesempatan yang sama mengatakan jumlah wisatawan dari Tiongkok di tahun 2019 mencapai 1,2 juta kunjungan, nomor dua terbesar setelah wisman dari Australia.

“Mudah-mudahan tahun ini akan bangkit kembali sesuai yang direncanakan bahwa tahun 2023 ini bangkitnya pariwisata Bali. Pada tahun 2019 jumlah wisman ke Bali mencapai 6,3 juta dan pada tahun 2022 lalu pascapandemi mulai bulan Juli meningkat bertahap dan tercatat wisman mencapai 2,4 juta kunjungan,” ungkap gubernur.

Tahun 2022 kira-kira baru mencapai 37 persen dari situasi normal di tahun 2019 dan mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai target paling tidak 4,5 juta kunjungan wisman, katanya.

“Oleh karena itu mari kita bekerja keras bersama pemerintah pusat, Kemenparekraf, Kemenhub, Kemenkumham, Pemprov Bali dan juga tentunya pihak maskapai agar memberikan layanan terbaik untuk para wisman yang berkunjung ke Bali,” tuturnya.

Banner

Laporan: Redaksi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan