Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah berharap program vaksinasi massal COVID-19 di seluruh tanah air yang dimulai pada Kamis akan meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4 persen pada 2021, dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Dimulainya vaksinasi bisa menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di tanah air,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan pers tertulis di Jakarta pada Kamis.
Dia mengatakan Kementerian Perindustrian berkomitmen memacu kembali daya saing industri nasional melalui empat jurus jitu.
Pertama, menjaga produktivitas industri selama pandemik melalui kebijakan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
Sejauh ini, sebanyak 18.527 IOMKI telah diberikan kepada perusahaan industri guna melindungi 5,16 juta orang tenaga kerja agar tidak kehilangan mata pencaharian.
Kedua, meningkatkan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung penanganan COVID-19, khususnya industri farmasi dalam penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan.
Ketiga, mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Keempat adalah melanjutkan program substitusi impor 35 persen yang dilaksanakan secara simultan dengan meningkatkan utilisasi produksi, mendorong pendalaman struktur industri, dan meningkatkan investasi,” jelas Menteri Agus.
Melalui program dan kebijakan tersebut, dia optimistis industri manufaktur di tanah air akan tumbuh positif mendekati 4 persen pada 2021.
Sebelumnya, di triwulan II dan III-2020, pertumbuhan industri manufaktur mengalami kontraksi, masing-masing sebesar 6,19 persen dan 4,31 persen.
‘‘Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan kembali pada titik positif. Seluruh sub sektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemik sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen,” kata Agus Gumiwang.
Laporan: Redaksi