Vaksinasi booster di AS pada musim gugur dan menjelang musim dingin tahun ini baru mencakup sekitar 4 persen dari jumlah total warga yang memenuhi syarat, atau lebih dari 11 juta warga.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Data awal menunjukkan bahwa lebih dari 11 juta warga Amerika Serikat (AS), atau sekitar 4 persen dari warga yang memenuhi syarat, telah menerima suntikan dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 bivalen baru, menurut laporan The Washington Post.
Terlepas dari proyeksi gelombang COVID-19 pada musim gugur dan musim dingin yang berpotensi menyebabkan jutaan orang sakit dan merenggut puluhan ribu nyawa, hanya segelintir warga AS menerima suntikan vaksin booster COVID-19 baru, papar laporan itu.
Sekitar separuh dari total warga AS mengatakan bahwa mereka mendapat sedikit atau sama sekali tidak mendapat informasi tentang suntikan vaksin booster, menurut survei pelacakan yang dilakukan baru-baru ini oleh Kaiser Family Foundation.
Sebuah analisis yang dilakukan oleh Commonwealth Fund memperkirakan bahwa sekitar 90.000 kematian akibat COVID-19 dapat dicegah pada musim gugur dan musim dingin tahun ini jika lebih banyak warga AS menerima suntikan vaksin booster per akhir tahun ini.
Ketertinggalan dalam tingkat penerimaan vaksin booster dianggap sebagai penyebab utama dari tingginya angka kematian akibat COVID-19 di AS pada musim dingin tahun lalu dan berlanjutnya pelaporan kasus kematian dengan rata-rata sekitar 400 kematian warga AS setiap harinya akibat virus tersebut.
Hingga 6 Oktober, sekitar 68 persen populasi AS telah menerima vaksinasi lengkap dengan rangkaian awal vaksin, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) AS. Namun, hanya kurang dari separuh populasi yang sudah divaksinasi lengkap telah menerima dosis booster.
Penolakan booster
Sekitar dua pertiga orang dewasa di Amerika Serikat tidak berencana untuk mendapatkan suntikan booster COVID-19 yang diperbarui dalam waktu cepat, menurut survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation (KFF), sebuah organisasi nirlaba kebijakan kesehatan.
Hanya sepertiga orang dewasa yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah menerima suntikan yang diperbarui atau berencana untuk mendapatkan booster (penguat) sesegera mungkin, menurut jajak pendapat tersebut.
Vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna Inc. yang diperbarui bertujuan menargetkan subvarian Omicron yang baru-baru ini beredar dari virus corona serta jenis aslinya, disahkan oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration/FDA) AS akhir bulan lalu.
Sekitar 18 persen responden mengatakan mereka akan menunggu dan melihat apakah mereka akan mendapatkan suntikan booster baru, sementara 10 persen mengatakan mereka hanya akan mendapatkannya jika diperlukan. Sekitar 12 persen orang dewasa yang disurvei mengatakan mereka pasti tidak akan mendapatkan suntikan, sementara 27 persen mengatakan mereka tidak memenuhi syarat karena mereka tidak sepenuhnya divaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merekomendasikan vaksinasi booster di AS untuk melawan COVID-19 bagi semua orang berusia 12 tahun ke atas yang telah divaksinasi lengkap.
Laporan: Redaksi