Ustadz Khalid Basalamah, mengajak kaum Muslim Indonesia untuk hidup seimbang dengan “dua sayap”, yakni “syukur” dan “sabar”.
Jakarta (Indonesia Window) – Ulama besar Indonesia, Ustadz Khalid Basalamah, mengajak kaum Muslim Indonesia untuk hidup seimbang dengan “dua sayap”, yakni “syukur” dan “sabar”.
Topik berjudul ‘Sabar dan Syukur: Dua Kunci Menghadapi Ujian Hidup’ disampaikan oleh Ust. Khalid Basalamah dalam event Islam internasional, CONN3CT, yang digelar di ISTORA Senayan Jakarta, Ahad.
“Dua sayap kehidupan ini seperti burung atau pesawat yang tidak bisa terbang jika tidak ada keduanya atau salah satunya. Keduanya saling menopang,” ujar Ust. Khalid.
Ustadz melanjutkan, manusia pada umumnya mudah untuk bersyukur jika diberikan nikmat berupa makanan, minuman, pakaian, atau jabatan, dan lainnya.
“Ucapan syukur ‘alhamdulillah’ hanya satu sayap saja. Namun bagaimana jika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, seperti di kampus atau dalam pekerjaan, sebagai sebuah ujian. Atau ingin punya pasangan, atau keturunan tapi belum dikasih oleh Allah (ﷻ). Di sinilah gunakan sayap kesabaran,” urai Ust. Khalid.
Mengenai ujian hidup, dia mengingatkan bahwa semua hal di dunia berpasangan. “Ada lapar, ada kenyang, ada sakit, ada sehat, ada ngantuk, ada saatnya tidak ngantuk, dan ada hidup, ada mati,” ujar ustadz.
“Dan inilah (sabar) adalah solusi terbaik dalam menghadapi ujian hidup,” tegas Ust. Khalid, seraya menambahkan, rasa syukur seharusnya bukan hanya dipanjatkan kepada Allah (ﷻ), tapi juga ditunjukkan atau disampaikan kepada mereka yang menjadi perantara dalam membawa kenikmatan.
“Berterima kasihlah kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita, misalnya kepada orangtua kita, guru-guru sekolah kita, bahkan kepada orang yang hanya menunjukkan jalan kepada kita,” ucapnya.
Lebih lanjut Ust. Khalid mengatakan, Islam menjelaskan secara detail cara bersyukur. “Ucapan alhamdulillah saja tidak cukup. Syukur harus diyakini dalam hati, bahwa nikmat itu dari Allah (ﷻ)”.
Oleh karena itu, Allah (ﷻ) membalas orang yang bersyukur walaupun amalnya sedikit. “Dengan satu ucapan ‘alhamdulillah’, Allah (ﷻ) akan memberikan kenyang setahun ke depan. Allah Maha Menerima Syukur.”
Sedangkan untuk berterima kasih kepada manusia, menurut Ust. Khalid, Islam mengajarkan untuk menyebut-nyebut terus satu kebaikan yang telah dilakukan oleh seseorang dan menganggap kebaikan tersebut sebuah prestasi, meskipun nantinya orang itu berbuat salah lagi.
Event internasional tahunan, CONN3CT, yang diselenggarakan oleh The Strong Minor Project, pada 11-12 Januari 2025 di ISTORA Senayan, Jakarta, menghadirkan ulama Indonesia dan empat ulama internasional dari tiga negara.
Selain Ust. Khalid Basalamah dan Ust. Subhan Bawazier dari Indonesia, empat ulama internasional dari tiga negara juga menyampaikan topik-topik Islam yang inspiratif dan menggugah dalam CONN3CT.
Mereka adalah Syekh Ali Hammuda dari Inggris, Mufti Menk dari Zimbabwe, Syekh Assim Al-Hakeem dari Arab Saudi, serta Syekh Abu Taymiyyah dari Inggris.
Laporan: Redaksi