Upaya pencegahan dan pengendalian influenza global saat ini masih menghadapi banyak tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim global, urbanisasi, intensifikasi peternakan, dan perdagangan lintas perbatasan yang lebih mudah.
Haikou, China (Xinhua) – Para pakar menyerukan kerja sama internasional untuk memerangi influenza dan penyakit menular pada saluran pernapasan dalam sebuah konferensi yang digelar di Hainan, provinsi kepulauan di China selatan.
Mengusung tema ‘Pencegahan dan Pengendalian Terpadu Dari Influenza hingga Penyakit Menular pada Saluran Pernapasan’ (Integrated Prevention and Control From Influenza to Respiratory Infectious Diseases), Konferensi Influenza Dunia (World Influenza Conference) 2024 ditutup pada Ahad (7/7) di Boao, sebuah kota pesisir di Hainan.
Acara yang berlangsung selama dua hari itu mempertemukan sekitar 100 pakar pencegahan dan pengendalian influenza serta tenaga profesional di bidang kesehatan masyarakat dari dalam maupun luar negeri.
Mereka bertukar dan berbagi teknologi pencegahan dan pengendalian global yang canggih guna meningkatkan kapasitas respons pandemik, yang bertujuan untuk membangun konsensus internasional mengenai bahaya influenza dan pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit itu.
Menurut konferensi tersebut, sistem pemantauan influenza China menjadi salah satu sistem pemantauan aktif terhadap penyakit menular yang paling ekstensif dan efektif di dunia. Sistem itu dapat mengetahui level aktivitas influenza dan tren epidemi secara waktu nyata (real-time) serta memberikan basis ilmiah untuk penelitian dan pengembangan reagen global, pemilihan vaksin, dan penggunaan obat.
Li Bin, wakil ketua Komisi Kesehatan Nasional China sekaligus presiden Asosiasi Obat-Obatan Preventif China (Chinese Preventive Medicine Association), mengatakan China telah berpartisipasi secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian influenza global. Bentuk partisipasi tersebut meliputi melaporkan epidemi secara tepat waktu, berbagi galur (strain) virus, dan mendukung peningkatan kapasitas di negara-negara berkembang untuk pencegahan dan pengendalian influenza.
Para partisipan juga memaparkan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian influenza global saat ini masih menghadapi banyak tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim global, urbanisasi, intensifikasi peternakan, dan perdagangan lintas perbatasan yang lebih mudah.
Sementara itu, mutasi dan rekombinasi virus influenza terus terjadi di seluruh dunia, dan penularan wabah influenza yang berasal dari hewan pada manusia juga terjadi dari waktu ke waktu, yang berarti risiko pandemi influenza selalu ada.
“Kita semua tahu bahwa jika kita tidak bisa bekerja sama dan berkolaborasi, virus ini akan menang, jadi kita harus bersatu,” ujar Sylvie Briand, Kepala Eksekutif sekretariat Dewan Pemantau Kesiapsiagaan Global (Global Preparedness Monitoring Board) yang dibentuk bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia.
Wakil Direktur Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional (National Disease Control and Prevention Administration/NDCPA) China Sun Yang mengatakan bahwa untuk mencegah dan menangani pandemi yang disebabkan oleh influenza dan penyakit menular pada saluran pernapasan lainnya, China akan menyempurnakan sistem pelaporan langsung daring untuk penyakit menular, memperkuat pemantauan risiko seluruh proses dari manusia ke lingkungan dan hewan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi patogen.
Sun mengatakan dalam acara tersebut bahwa China akan memperkuat kerja sama dengan WHO dan melakukan pertukaran internasional yang ekstensif untuk berbagi praktik dalam hal pemantauan, peringatan dini, dan kesiapsiagaan darurat.
Para pakar dalam konferensi itu menekankan bahwa mencegah dan mengendalikan influenza dan penyakit menular pada saluran pernapasan lainnya merupakan tugas jangka panjang yang berat. Mereka menyerukan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan seluruh sektor masyarakat untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya influenza, mengembangkan vaksin dan obat-obatan yang lebih canggih dan terjangkau, serta mempersingkat waktu persiapan untuk langkah-langkah pencegahan dan pengendalian semaksimal mungkin.
Laporan: Redaksi