Jakarta (Indonesia Window) – Uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2022 tumbuh 13,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), menjadi Rp7.810,9 triliun, menurut Bank Indonesia (BI).

Pertumbuhan uang beredar pada Maret 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2022 sebesar 12,8 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan perkembangan M2 dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,7 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,9 persen (yoy).

Pertumbuhan M1 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 18,3 persen (yoy), disebabkan karena pertumbuhan peredaran uang kartal dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Peredaran uang kartal pada Maret 2022 tercatat sebesar 792,6 triliun rupiah atau tumbuh 14,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 14,0 persen (yoy), didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat karena penurunan penyebaran COVID-19.

Erwin melanjutkan, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu mencapai 2.097,4 triliun rupiah pada posisi laporan atau tumbuh 14,0 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Februari 2022.

Sementara itu, pertumbuhan M2 pada Maret 2022 terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang pada Maret 2022 tumbuh 6,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy).

Ekspansi keuangan pemerintah melambat, tercermin dari menurunnya pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat menjadi sebesar 27,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Februari 2022 sebesar 42,7 persen (yoy).

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 1,5 persen (yoy), berbeda dengan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 1,4 persen (yoy).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan