Turkiye luncurkan penyelidikan atas pembunuhan wanita Turkiye-Amerika di Tepi Barat

Sebuah kendaraan militer Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 12 September 2024. Militer Israel pada Kamis (12/9) mengumumkan bahwa pihaknya telah “melenyapkan” Brigade Rafah Hamas di Jalur Gaza selatan. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Turkiye meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan seorang wanita Turkiye-Amerika oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

 

Ankara, Turkiye (Xinhua/Indonesia Window) – Turkiye meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan seorang wanita Turkiye-Amerika oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata Menteri Kehakiman Turkiye Yilmaz Tunc pada Kamis (12/9).

Turkiye tidak akan tinggal diam dalam menghadapi “serangan teroris yang melanggar hukum oleh pasukan Israel,” ujar Tunc kepada para wartawan, seraya menambahkan bahwa Kepala Kantor Jaksa Penuntut Umum Ankara telah memulai penyelidikan berdasarkan hukum dalam negeri.

“Kami akan bekerja untuk menyiapkan laporan dengan membentuk komisi investigasi independen. Setelah itu, kami akan melanjutkan pekerjaan kami untuk memasukkan laporan ini ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB, kasus genosida yang sedang berlangsung terhadap Israel di Mahkamah Internasional, dan penyelidikan yang sedang berlangsung di Mahkamah Pidana Internasional.”

Warga terlihat di depan sebuah bangunan yang hancur di wilayah Satar al-Gharbi, sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 30 Agustus 2024. Militer Israel pada Jumat (30/8) mengumumkan bahwa pihaknya telah menarik diri dari beberapa wilayah kota Khan Younis dan Deir al-Balah di Jalur Gaza setelah “menuntaskan misi mereka” di wilayah-wilayah tersebut. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turkiye mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jenazah wanita Turkiye-Amerika itu, yang “dengan sengaja dijadikan sasaran dan dibunuh oleh tentara Israel saat melakukan demonstrasi damai sebagai bentuk solidaritas bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki,” akan dibawa dari Israel ke Turkiye pada Jumat untuk dimakamkan.

Aysenur Ezgi Eygi (26), yang berkewarganegaraan Turkiye-Amerika, ditembak saat mengikuti demonstrasi menentang permukiman Israel di dekat Beita, Palestina, dan meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya pekan lalu, demikian dilansir kantor berita resmi Palestina WAFA.

Insiden tersebut terjadi saat aksi unjuk rasa rutin di Beita, sebuah kota kecil dekat Nablus yang kerap menjadi sasaran pemukim Yahudi, menurut WAFA.

Dalam tanggapannya, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan bahwa pasukannya “merespons dengan tembakan ke arah penghasut utama tindak kekerasan yang melemparkan batu ke arah pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka.” IDF menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan kematian seorang warga negara asing.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan