Banner

Turki berencana produksi tepung dari gandum Rusia untuk pasok negara miskin

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Moskow, Rusia, pada 5 Maret 2020. (Xinhua/Sputnik)

Gandum Rusia akan dijadikan bahan dasar produksi tepung Turki, yang nantinya dikirim secara cuma-cuma ke negara-negara kurang berkembang di seluruh dunia.

 

Ankara, Turki (Xinhua) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (21/11) mengatakan bahwa negaranya berencana memproduksi tepung dari gandum Rusia untuk pengiriman gratis ke negara-negara kurang berkembang.

Erdogan menuturkan dirinya telah membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang rencana itu dalam upaya untuk mengatasi krisis pangan global, lapor kantor berita semiresmi Turki, Anadolu Agency.

“Putin membuat tawaran berikut ini kepada saya, ‘Mari kita kirim biji-bijian ini ke negara-negara kurang berkembang, yaitu ke negara-negara miskin secara gratis.’ Kami juga menyetujuinya,” ungkap Erdogan seperti dikutip Anadolu.

“Kami bahkan membuat rencana bahwa kami akan membeli gandum itu jika perlu, mengolahnya menjadi tepung di Turki, kemudian mengirimnya ke negara-negara kurang berkembang,” kata presiden Turki itu kepada awak media dalam penerbangannya dari Qatar.

Banner
Gandum Rusia
Sebuah kapal dari rombongan kedua kapal pengangkut biji-bijian dari Ukraina melewati Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, pada 7 Agustus 2022. (Xinhua/Shadati)

Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina secara terpisah menandatangani sebuah dokumen di Istanbul bersama Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin pasokan biji-bijian dan pupuk ke pasar global di tengah konflik bersenjata Rusia-Ukraina. Kesepakatan tersebut pekan lalu diperpanjang selama 120 hari.

Sejak Juli, hampir 11,2 juta ton bahan makanan esensial telah dikirimkan. Namun demikian, 300.000 ton pupuk Rusia masih terdampar di sejumlah pelabuhan Eropa, menurut Sekretaris Jenderal Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Rebeca Grynspan.

Ankara memaparkan bahwa pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya untuk membuka jalan bagi pelanjutan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar dunia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan