Banner

Kamboja peringati 30 tahun Angkor masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Foto yang diabadikan pada 5 April 2022 ini memperlihatkan Kuil Bayon di Taman Arkeologi Angkor di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/Van Pov)

Taman Arkeologi Angkor terletak di Provinsi Siem Reap di Kamboja barat laut, memiliki luas 401 kilometer persegi, dan merupakan destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu.

 

Siem Reap, Kamboja (Xinhua) – Kamboja pada Rabu (14/12) menggelar acara untuk memperingati 30 tahun pencantuman Taman Arkeologi Angkor dalam daftar Situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Berbicara di hadapan ratusan peserta upacara ‘Thanksgiving Angkor’, salah satu acara yang rencananya akan digelar selama tiga hari, Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Men Sam An mengatakan bahwa 30 tahun setelah pencantuman situs tersebut pada 14 Desember 1992, Taman Arkeologi Angkor telah dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan dengan baik, serta menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di kawasan ini dan sekitarnya.

“Saat ini, kunjungan ke Angkor sudah kembali normal di bawah naungan perdamaian dan stabilitas politik serta keberhasilan pengendalian pandemi COVID-19,” ujar An. “Acara ini bertujuan untuk mempromosikan potensi budaya dan pariwisata kita pada dunia.”

Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja Phoeurng Sackona mengungkapkan acara peringatan tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi dan mendapatkan informasi tentang upaya perlindungan, pelestarian, dan pengembangan Angkor.

“Ini menjadi pesan bagi saudara-saudara kita untuk turut menjaga serta melestarikan Angkor dan warisan nasional lainnya demi kepentingan bersama,” tambahnya.

Taman Arkeologi Angkor
Foto yang diabadikan pada 5 April 2022 ini memperlihatkan Kuil Angkor Wat di Taman Arkeologi Angkor di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/Van Pov)

Menurut Otoritas Nasional APSARA (APSARA National Authority/ANA) yang menjadi penyelenggara acara tersebut, selama tiga hari, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni dan film secara cuma-cuma di beberapa kuil tertentu.

Selain itu, mereka juga dapat menikmati tur gratis ke beberapa situs dan museum agar pengunjung dapat mengetahui lebih banyak tentang upaya konservasi dan pengembangan Angkor, ungkap ANA.

Terletak di Provinsi Siem Reap di Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor yang memiliki luas 401 kilometer persegi merupakan destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu.

Sebelum pandemik COVID-19, situs kuno tersebut menarik hingga 2,2 juta wisatawan mancanegara pada 2019, menghasilkan pendapatan kotor sebesar 99 juta dolar AS dari penjualan tiket, menurut badan usaha milik negara Angkor Enterprise.

Dari Januari hingga November 2022, situs tersebut menerima lebih dari 225.000 wisatawan mancanegara, menghasilkan pendapatan 9 juta dolar AS, ujar Angkor Enterprise.

*1 dolar AS = 15.619 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan