Syekh Yusuf Al-Qaradhawi meninggal dalam usia 96 tahun. Pada tahun 2015 dia diadili dan dijatuhi hukuman mati secara in absentia di Mesir. Dia lalu tinggal di pengasingan di Qatar sejak 2013, dan diberikan kewarganegaraan Qatar.
Jakarta (Indonesia Window) – Cendekiawan Muslim terkemuka kelahiran Mesir Yusuf Al-Qaradhawi, yang juga mantan kepala Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (International Union of Muslim Scholars/IUMS), menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin pada usia 96 tahun, menurut informasi yang di-posting melalui akun Twitter resminya.
Putranya, Abdul Rahman Yusuf Al-Qaradhawi, membenarkan kabar tersebut di akun Twitter-nya.
Cendekiawan Muslim tersebut sebelumnya berada di pengasingan dari Mesir sebelum revolusi 2011 yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Syekh Qaradhawi yang merupakan pemimpin spiritual gerakan atau kelompok Ikhwanul Muslimin, sangat kritis terhadap kudeta yang menggulingkan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi, pada 2013.
Al-Qaradhawi tidak dapat kembali ke Mesir setelah penggulingan Morsi karena penentangannya terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
Pada tahun 2015, Syekh Al-Qaradhawi diadili dan dijatuhi hukuman mati secara in absentia di Mesir.
Syekh Al-Qaradhawi lalu tinggal di pengasingan di Qatar sejak 2013, dan diberikan kewarganegaraan Qatar.
Syekh Qaradhawi telah menerbitkan lebih dari 120 buku, termasuk karya berjudul ‘Yang Sah dan Terlarang dalam Islam’ dan ‘Islam: Peradaban Masa Depan’.
Semasa hidupnya, dia juga telah menerima delapan penghargaan internasional atas kontribusinya pada keilmuan Islam, dan dianggap sebagai salah satu cendekiawan Islam paling berpengaruh di masa ini.
Tokoh-tokoh yang mempengaruhi pemikiran dan gagasannya, termasuk Ibnu Taymiyyah, Ibnu Qayyim, Sayyid Rashid Rida, Hassan Al-Banna, Abul Hasan Ali Hasani Nadwi, Abul A’la Maududi dan Naeem Siddiqui.
Syekh Qaradhawi terkenal karena programnya ‘Syariah dan Kehidupan’ yang disiarkan di Al-Jazeera, yang diperkirakan memiliki pemirsa 40–60 juta di seluruh dunia.
Dia juga dikenal melalui IslamOnline, sebuah situs jejaring yang didirikan pada 1997 dengan bantuannya, di mana Qaradhawi menjabat sebagai kepala ulama.
Laporan: Redaksi