Kebocoran pipa Nord Stream pada pekan lalu di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Swedia di Laut Baltik ditutup guna keperluan investigasi kriminal.
Stockholm, Swedia (Xinhua) – Otoritas Kejaksaan Swedia mengatakan pada Senin (3/10) bahwa area di sekitar jalur pipa Nord Stream yang bocor di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Swedia di Laut Baltik ditutup guna melakukan investigasi kriminal.
Menurut siaran pers dari Otoritas Kejaksaan Swedia pada Senin, investigasi intensif sedang dilakukan di antara “sejumlah otoritas yang terkait masalah ini.”
Penjaga Pantai Swedia (Swedish Coast Guard) pada Senin mulai memberlakukan zona eksklusi di sekitar jalur pipa Nord Stream yang bocor pada pekan lalu di ZEE Swedia. Semua bentuk kegiatan di permukaan dan di bawah laut dilarang dalam radius lima mil laut, atau lebih dari sembilan kilometer, dari lokasi kebocoran.
“Di dalam area ini, kegiatan navigasi kapal, berlabuh, menyelam, memancing, navigasi kapal bawah laut, atau melakukan pemetaan geofisika dilarang,” kata Swedish Coast Guard dalam sebuah rilis pers.
Sebuah kapal milik Swedish Coast Guard terus berada di area itu sejak kebocoran ditemukan dan zona eksklusi diumumkan setelah Angkatan Laut Swedia sebelumnya pada hari itu mengerahkan kapal penyelamat dan penyelam ke area tersebut.
Foto dari udara yang diabadikan oleh Swedish Coast Guard pada Senin dari dua kebocoran di ZEE Swedia menunjukkan bahwa kebocoran yang lebih kecil di jalur pipa Nord Stream 2 masih mencakup area dengan diameter sekitar 15-20 meter.
Menyusul laporan kebocoran pertama sepekan yang lalu, Otoritas Maritim Swedia mengeluarkan peringatan navigasi untuk daerah tersebut. Lalu lintas udara di sekitar lokasi juga dialihkan.
Analisis aktivitas seismik di daerah itu mengungkapkan pola yang konsisten dengan dua ledakan, satu pada Senin (26/9) dini hari dan satu ledakan lain pada Senin malam hari.
Jalur pipa tersebut dibangun untuk menyalurkan gas dari Rusia ke Jerman dan pemerintah Swedia mengatakan bahwa ledakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh tindakan yang disengaja. Kendati demikian, sejauh ini mereka menahan diri untuk tidak berspekulasi mengenai dalang insiden tersebut.
Selain itu, dalam surat bersama kepada Dewan Keamanan PBB, pemerintah Swedia dan Denmark mengatakan bahwa ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh ratusan kilo bahan peledak, seperti dilaporkan stasiun televisi Denmark, TV2, pada Jumat (30/9).
“Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius, dan ledakan tersebut harus dilihat dari sudut pandang situasi kebijakan keamanan,” kata Perdana Menteri (PM) Swedia Magdalena Andersson dalam sebuah konferensi pers pada 28 September.
Dalam sebuah rilis pers yang dikeluarkan pada hari yang sama, Layanan Keamanan Swedia mengatakan pihaknya telah membuka investigasi kriminal terhadap kebocoran pipa gas Nord Stream yang disebut sebagai aksi “sabotase kotor” itu.
Laporan: Redaksi